Film Dokumenter Fantastic Fungi : Indah Banget

Film Dokumenter Fantastic Fungi : Indah Banget

Film Dokumenter Fantastic Fungi : Indah Banget Kalau kalian pernah ada di kelas IPA atau pelajaran biologi. Kalian akan mengenal Kingdom Fungi. Dimana jamur punya kerajaannya sendiri. Bukan pula hewan, ataupun tumbuhan.

Dulu, saya pernah baca buku tulisan Dee Lestari yang judulnya Partikel. Di dalamnya ada cerita tentang jamur. Saya masih ingat tulisan Dee yang memberikan informasi bahwa manusia sangat berutang pada Kerajaan Jamur, karena setelah benda langit menghancurkan ekosistem bumi. Kerjaan jamurlah yang membuat bumi mampu bertahan dan kembali.

Jamur. Sekali lagi, adalah soal keindahan.

Berbeda dengan keindahan manusia yang selalu bersolek. Menitik beratkan pada hal-hal tertentu untuk dikatakan indah, cantik, atau ganteng. Alam dengan kecantikannya menjelaskan tanpa definisi-definisi yang sangat jelimet.

Begitu ia ada, maka ia begitu indahnya.

Ada yang tumbuh. Ada yang menghilang. Jamur bisa ada pasa masa-masa itu. Jamur ada pada yang hidup ataupun mati. Jika berfungsi sebagai dekomposer, maka menjadi “hilang” juga adalah proses keindahan itu sendiri.

Jika tumbuh, makin tinggi, membesar, mengeluarkan indikasi untuk bereproduksi adalah hal-hal yang disambut gembira. Maka kelenyapan juga seharusnya punya posisi yang sama.

Dalam hal tumbuh, saya adalah orang yang mengagumi bagaimana “gerak itu ada”. Bunga yang perlahan mekar, jamur yang seolah merayap, jamur yang bekerja dengan diam. Mereka begitu tenang. Tidak ada yang grasak-grusuk seperti manusia.

Jamur tidak pernah berpidato untuk menunjukkan dirinya mampu. Ia hanya melakukannya.

Bukan soal jamur saja yang begitu indah.

Narasi dan gambar pun sama indahnya.

Saya jadi ingat bahwa manusia perlu yang namanya sungguh-sungguh. Seorang ahli jamur yang dikisahkan, punya masa lalu kelam pada masa kanak-kanaknya. Karena ia gagap,sampai di situasi tidak bisa menatap mata lawan bicara. Yang ada di hadapan matanya hanyalah tanah dan jamur.

Jamur menjadi sejarah yang memilukan sekaligus menjadi penemuan yang indah pada prosesnya bertumbuh sampai tidak gagap lagi.

Bagi saya. Semacam perjalanan spiritualitas. Bukan melulu soal penemuan dan tentang perkembangan dunia.

Jamur, membuka pengetahuan baru bahwa antibiotik juga sangat berkaitan dengan jamur. Saya masih ingat salah satu ucapan informan dalam salah satu obrolan di youtube. Sebelum antibiotik ditemukan, orang yang kena cantengan aja bisa mati.

Antibiotik pernah menjadi temuan yang sangat berguna. Bahkan perkembangannya sampai abad ini. jamur menjadi salah satu pencetusnya.

Pernah nonton film animasi dan ngelihat jamur tumbuh dengan menyala?

Duh, jika Tuhan kasih saya umur yang panjang dan kesempatan. Ingin rasanya saya melihat jamur yang bisa menyala itu. Rasa membayangkannya saja sudah indah. Apalagi menemukannya.

Saya semacam menemukan “idola” yang nun jauh di sana dan ingin sekadar melihatnya. Pasti indah.

Menurut kalian? Alam bicara Nggak?

Bagi saya. Dugaan saya. Alam selalu bicara dengan kebijaksanaanya. Ia menjaga. Ia dirusak. Ia juga sering disampingkan keadaannya.

Di sungai, manusia tidak memikirkan bagaimana nasib sungai.

Di laut, manusia tidak memikirkan bagaimana nasib laut.

Dan banyak tempat.

Namun alam masih sangat sabar memberikan yang terbaik untuk kita. Sebisa yang mungkin mereka lakukan. Pernahkah berpikir bahwa alam berdoa pada Tuhan agar melenyapkan manusia?

Hehe.

Pikiran-pikiran saya yang macam-macam sering melayang-layang entah kemana.

Indah banget pokoknya.

Kalau kalian langganan Netflix. Jangan lewatkan acara dokumenter yang satu ini.

Saya sampai banyak bengong melihatnya.

Sungguh.

Merasa diri ini kecil dan anugrah Tuhan begitu meluas.

Penutup

Buat yang mau trakteer Mimin bisa di link yang ini.

Terima kasih sudah membaca.

Film Dokumenter Fantastic Fungi : Indah Banget
Previous Post

No more post

Film Dokumenter Fantastic Fungi : Indah Banget
Next Post

No more post

1 Comment

  1. Rekomendasi buat Mimin…
    American murder : the family next door…

    Film dokumenter juga di Netflix…
    Monggooo ….

Leave a Reply to Ami Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!