Kesan Pertama Nonton Drama Cina Love Scenery (2021)
Saya nonton sudah empat episode untuk menghadirkan tulisan ini ke kalian. Sudah nyobain beberapa drama cina baru tapi belum ada yang sreg aja di diri saya.
Awalnya saya pikir Love Scenery cukup menarik dengan menghadirkan dua peran utama yang cukup unik. Karakter utama perempuan adalah seorang penyayi top bernama Zhu Liang Chen yang diperankan oleh Lulu Xu. Peran utama pria dikisahkan lebih muda, dia adalah seorang mahasiswa musik yang doyan main game bernama Lu Jing, diperankan oleh Lin Yi.
Drama ini akan ditayangkan sepanjang 31 episode. Bagi saya jujur aja kepanjangan. Karena sudah biasa ada di angka 16 episode di drakor. Yaaa meski dracin pendek-pendek menitnya, tapi untuk drama ini agak panjang juga, 40 menit lebih. Untuk intro dan endingnya itulho nyanyinya cukup lengkap. Makanya agak lama.
Sutradaranya adalah Zoe Qin dan punya genre musik, tentu saja dengan balutan kisah romance.
Diceritakan bahwa Zhu Liang Chen ini selain bikin lagu dan populer sebagai penyanyi, dia menghabiskan waktu juga untuk main game. Game yang ia mainkan adalah jenis yang tembak-tembakkan dengan stategi. Karena masih nob soal game, ia diajarkan oleh temannya. Tapi temannya ada urusan dan melimpahkannya pada Lu Jing.
Lu Jing masih mahasiswa. Tinggal di kosan bareng teman-teman dan sangat ngefans sama penyanti Zhu Liang Chen.
Pokoknya si cowok nggak nyangka banget kalau dia sedang main game dan ngajarin idolanya.
Selain kisah mereka berdua. Cerita main gamenya pun divisualisasikan dengan nyata. Jadi mereka bersama dalam adegan seperti game.
Alasan Kenapa Saya Nggak Nonton
Kembali ke masalah selera aja sih.
Buat apa kan menghabiskan waktu dengan drama yang nggak kita suka?
Sebenarnya, kalau dibuat cukup solid tanpa adegan dalam game. Saya pikir drama ini agak menarik. Karena beda dengan dracin lainnya yang biasanya peran utama lelaki bersikap dingin sama perempuannya.
Ini semacam ada naksir di awal. Ada keinginan pada idolanya tapi nggak ngarep banget. Eeehhh nggak tahunya malah jodoh kan ya?
Tapi makin ditonton malah makin bosan aja. Coba adegan gamenya dihilangkan. Buat saya nggak terlalu menarik jadinya. Ada kisah yang bolong. Lebih terasa demikian aja.
Akhirnya ya sudah saya stop nonton aja.
Poin bagusnya dari drama ini adalah lagu di penutup drama. Rasa-rasanya enak aja didengar.
Sedikit Catatan Soal Dracin
Saya merasa kalau dracin nggak seberani drakor ketika membawa tema. Urusan masalah sosial, politik kayaknya jadi bahan yang tabu nggak sih guys?
Mau yang sifatnya kolosal atau modern, nggak jauh-jauh temanya dari masalah personal aja.
Padahal kita-kita tahu kalau Cina juga negara yang sangat besar.
Tapi yaah itu cuma pertanyaan kecil saya saja.
Sampai jumpa di ulasan lainnya.
Setau aku ya, kenapa dracin ga bervariasi karena lembaga sensor mereka ketat bgt. Makanya kalo nntn dracin khususnya modern tuh buat refreshing aja karena ceritanya ringan ga banyak mikir, banyak cogan juga hahaha
bener. wajah mereka unik-unik.
sekiranya lembaga sensor mereka sensitif sama hal apa ya?
Soal pemerintah min, ada sih yang pake embel2 politik tapi konfliknya tuh persaingan, gk ada menyinggung pemerintah, menjelekkan lembaga di negara sendiri, kotornya politik china, korupsi, ya pokoknya aib gitu lah, kalo drakor kan berani soalnya mereka itu free country dan lebih demokratis (aku suka), masalah sensor nya ketat juga apalagi soal adegan kekerasan, bertarung, pembunuhan, pembedahan operasi. Malahan sensor dan segala larangannya menghalangi kreativitas menurutku, makanya konflik di drachin tuh gitu2 aja gk se variatif drakor, susah emang cari drachin yang alurnya dinamis dan plot yang WOW