Sinopsis Beautiful Love, Wonderful Life Episode 31 Part 3 – Episode sebelumnya ada di sini yaaa guys. Selengkapnya kamu bisa cari tahu di link yang ini. yokkkk lannnnjooot!!!!
Kim Seol Ah langsung melabrak Hae Rang di rumah sakit.
“Kamu ingat perbuatanmu pada adikku?”
“Aku melakukan kesalahan saat masih muda dan belum dewasa. Aku sungguh menyesali perbuatanku.”
“Apa? Sesuatu yang kamu lakukan saat masih muda dan belum dewasa? Bagaimana dengan korbannya? Cheong Ah harus melalui banyak kesulitan karenamu. Setelah menyesali perbuatanmu. Menurutmu dia harus melupakannya?”
“Aku mengakui bahwa aku salah. Sejak Cheong Ah tbtb keluar. Itu membebani pikiranku selama ini. aku sungguh-sungguh.”
“Sungguh-sungguh? Kamu selalu bilang begitu. Apa adikku memaafkanmu? Apa Cheong Ah bilang dia akan melupakannya? Kamu bahkan tidak meminta maaf kepadanya. Beraninya kamu memaafkan dirimu sendiri!!”
“Aku akan meminta maaf pada Cheong Aah. Aku tahu sudah terlambat. Tapi aku ingin dimaafkan. Sampai Cheong Ah memaafkanku. Aku akan meminta maaf berulang kali.”
“Apa? Kamu sungguh luar biasa.”
“Aku punya keberanian untuk melakukannya. Mungkin tidak ada kesempatan lain. Aku bisa menghilang dari dunia secara mendadak suatu hari.”
****
Kembali ke Cheong Ah dan Joon Hwi.
“Cheong Ah yaa, tetaplah hidup. Kamu harus hidup. Kamu korban. Tolong jalani bagian hidupku juga. Mereka yang senang makan tteokpokki hari ini. mereka bersyukur akan angin sepoi-sepoi. Kumohon jalani bagian hidupku dengan bahagia. Itulah isi surat darinya. Jadi, aku mencoba hidup seperti itu. Aku masih berusaha.”
“Kamu tahu alasan dia ingin bunuh diri?”
“Aku tidak tahu alasannya. Dia hanya bilang akan menjadi monster.”
“Apa dia mengatakan hal lain?”
“Kurasa dia menyebutkan nama seseorang. Tapi aku tidak ingat.”
“Kenapa kamu tanya dia?”
“Aku harus pulang. Ada janji makan.”
***
Tae Rang berpapasan dengan Seol Ah. Seol Ah ingin bicara tapi Tae Rang tidak mau.
“Aku akan mencari rumah sakit lain dan menyerahkan surat pengunduruan diri adikku di hari senin. Aku juga memindahkan restoku. Aku juga akan berdoa.”
***
Seol Ah mengikuti Tae Rang di gereja. Mereka saling bertatapan.
“Mengapa kamu menatapku seperti itu?” tanya Seol Ah.
“Aku menantapmu bagaimana?”
“Kenapa kamu hidup seperti itu? Itulah yang kamu pikirkan.” Jawab Seol Ah.
“Kenapa kamu melakukan itu padahal kamu diperlakukan buruk. Itu yang aku pikirkan. Aku tidak bisa memahaminya.”
“Sudah sewajarnya. Orang biasa sepertimu tidak bisa memahamiku.”
“Sepertinya kamu menganggap dirimu istimewa.”
“Untuk menjadi istimewa. Aku belajar dengan giat. Menjadi pembaca berita dan menjadi istri suamiku. Seperti yang kamu ketahui. Aku memutuskan hubungan keluarga.”
“Ya. Itu bukan pertukaran yang adil. Menurutku, kamu tidak terlihat istimewa. Tapi kamu aneh. Kamu dan ibu mertuamu. Yang satu tidak terduga. Yang satu tidak beradab. Di tempat parkir kemarin, kalian nampak seperti kecoak. Menjijikan.”
“Menjijikan?”
“Ya. Aku merasa terkhianati. Bukankah itu aneh?”
“Untuk pertama kalinya aku malu menghadapimu. Aku tidak peduli sebelumnya. Tapi kemarin aku malu dan ingin menjelaskannya. Tapi situasi sudah berubah. Kamu menatapku lagi?”
“Kenapa aku menatapmu?”
“Kamu pikir aku menyedihkan?” tanya Seol Ah.
“Menurutku kamu istimewa.” Njirrr…. kata lain jatuh hati? “Kamu sendiri yang bilang kamu istimewa. Sekarang kamu nampak istimewa di mataku.”
“Begitu saja?”
“Begitulah. Aku pergi…” Tae Rang pun pergi.
Lanjut ke bagian 4 klik di sini yaaa…