Sinopsis Beautiful Love, Wonderful Life Episode 32 Part 3 – Episode sebelumnya di sini. Selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini. terima kasih untuk kalian yang sudah mengikuti yaaa…
Ahjumma pulang dan diam saja saat Yeon Ah bicara. Hingga ahjumma menangis. Ahjumma menangis karena tidak tahu apa yang akan dia perbuat. Bagaimana putrinya diperlakukan dengan sangat buruk.
Ahjumma hanya memeluk Yeon Ah dalam tangis
***
“Apakah kita ada di tempat yang salah? Kita tidak menangkap ikan seekor pun.” Ucap Seol Ah. “Kita mungkin kembali dengan tangan kosong.”
“Kamu harus mengosongkan pikiranmu dahulu. Senderkan saja punggungmu dan bersantailah.”
Mereka malah melakukan semacam meditasi.
Dan Moon Tae Rang malah curi pandang.
“Kamu menyukaiku?” tanya Seol Ah.
“Mungkin. Kurasa aku terikat denganmu. Kita mengalami ini bersama. Kamu ingin kita berteman?”
“Teman?”
“Kamu bilang kamu tidak punya teman.”
“Kamu pikir pria dan wanita bisa berteman?” tanya Seol Ah.
“Meskipun aku tidak bisa. Kim Seol Ah pasti bisa melakukannya.”
“Kurasa itu benar… tapi….. bauklah… mari berteman. Aku bisa melakukannya. Kurasa aku akan kesepian jika sendirian lagi.”
“Aku tidak akan membuatmu sendirian. Aku bisa melakukannya.”
****
Keluarga Kim sedang menanti keputusan apakah Cheong Ah kali ini lulus ujian menjadi polisi. Ayah, ahjumma dan Yeon Ah sedang menanti dengan gelisah.
Baek Rim juga datang dan menanyakan apakah Cheong Ah lulus.
***
Baek Rim masuk ke kamar Cheong Ah yang sedang menghadap laptopnya.
Karena terlalu gemetar. Cheong Ah meminta Baek Rim yang melihatnya.
“Yak… Cheong Ah yaa..”
“Tidak apa-apa. Katakan saja.” Cheong Ah sedang ngeri-ngeri sedap.
“Kamu…… kamu akan menjadi polisi!!!!”
Cheong Ah lulus guys. Sampai dia tidak percaya!!!!
***
Cheong Ah berteriak dan menangis di keluarganya. Semuanya sangat senang karena Cheong Ah akan menjadi polisi. Setelah gagal ujian berkali-kali. *ikut sedih saya.
Ehh ikut senang juga.
***
Joon Hwi mendatangi Pimpinan Hong di ruangan Jin U.
“Di mana kakak ipar Seol Ah?”
“Dia tidak mau muncul di sini. Kurasa dia sudah lelah. Dia belum pulang berhari-hari. Aku tahu dia sedang senang-senang di hotel.”
“Bukankah Imo mengusirnya seperti Imo mengusirku? Jin U Hyung masih hidup, Imo. Kurasa Imo bertingkah seperti Jin U sudah mati.”
“Apa katamu. Kamu berkata seperti itu.”
“katakan aku berpamitan. Aku juga sudah berpamitan dengan adiknya.”
“Untuk apa kamu bertemu dengan adiknya?”
“Katakan jangan khawatir. Adiknya tidak tahu siapa aku. Dan kuharap dia tidak pernah tahu.”
“Joon Hwi…. bagaimana dengan ibuku?”
“Aku tidak akan mengatakan pada Omma. Dan akan membuat Imo membayarnya.”
***
Cheong Ah sudah senang. Ia menelepon Seol Ah dan datang ke rumah sakit. Saat Cheong Ah menelepon Seol Ah… eehh malah ketemu Joon Hwi. Lebih tepatnya sih Cheong Ah nggak tahu ada Joon Hwi.
“Ini bukan kabar buruk Unnie. Aku lulus ujian Unnie. Aku akan menjadi polisi.” Joon Hwi pun mendengarnya. “Masih ada wawancara. Ini membuatku bahagia Unnie. Baik… Unnie di mana?”
Cheong Ah pun pergi.
***
“Kakak senang kamu lulus ujian.”
“Apa ada masalah? Kenapa kakak di sini dan tidak bersama dengan kakak ipar?”
“Aku diusir dari rumah dan kamar suite.”
“Apa? Kenapa?”
“Karena aku ahli warisnya.”
“Dia mengusir kakak karena uang? Jadi, dia bisa menyimpan aset putranya?”
Lanjut ke bagian 4 klik di sini yaaa…