Sinopsis Beautiful Love Wonderful Life Episode 56 Part 2

Sinopsis Beautiful Love Wonderful Life Episode 56 Part 2 – Episode sebelumnya di sini. Selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini. terima kasih sudah membaca…

Mendengar adik dan ayahnya pulang. Moon Tae Rang pun keluar.

Tapi, di dalam, suara Hae Rang terdengar kesakitan. Hingga ayah pun masuk.

“kenapa ini? kenapa kamu tidak menjawab? Kamu bertengkar dengan Oppamu? Kalian bertengkar lagi?”

“Maafkan aku.” Hae Rang sok jadi korban.

“Kenapa kalian bertengkar? Karena pembaca berita itu? Pa Rang, kamu pergi ke kamarmu? Panggil kakakmu.”

“Tapi Noona terluka Appa.”

“Cepat!!!!!” Ayah Moon teriak-teriak.

Hae Rang rupanya tak sengaja menginjak pecahan kaca.

***

Parang memanggil Tae Rang. Tae Rang pun masuk.

“jelaskan mengada adikmu melakukan ini.”

“Kamu ingin memberi tahu ayah atau aku saja?” tanya Tae Rang pada Hae Rang. “Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Kim Seol Ah, ayah. Jika ayah ingin tahu kenapa kami bertengkar, tanya Hae Rang. Tidak ada yang ingin kukatakan.”

“Ini soal apa Hae Rang?” tanya Ayah.

“Hentikan Appa. Ini bukan apa-apa. aku hanya melakukan kesalahan. Ini salahku. Jadi, tolong jangan membesar-besarkan masalah.”

“Apa?” ayah Moon bingung.

“Dia ingin meminta maaf kepada Ayah. Maaf membuat ayah cemas. Tapi tahukah Ayah? Kurasa kami akan bertengkar lagi.” Ucap Tae Rang. “Karena Hae Rang adikku. Jika dia melakukan kesalahan, aku akan memperbaikinya. Karena aku Oppanya. Maukah ayah mengundang rekan kerja ayah? Untuk mentraktir mereka makan tteokguk. Kapan ayah akan mengundang mereka? Setelah ayah tentukan tanggalnya, aku akan menyiapkan makanan. Dan mengenai Opsir Kim Cheong Ah yang bergabung dengan divisi ayah, tolong undang dia.”

***

Cheong Ah nampak lemas. Hingga ibunya curiga. Tapi Cheong Ah selalu bilang gwencana.

Cheong Ah akan mengajak Seol Ah makan. Ia akan mengetuk pintu. Tapi malah mendengar Seol Ah bicara di telepon.

“Apa yang harus kita lakukan durunim? Pimpinan Hong tidak akan membiarkannya.”

“Durunim?” Cheong Ah merasa aneh.

Ia mengetuk. Cheong Ah masuk.

“Durunim? Kakak masih berhubungan dengan keluarga mantan ibu mertua kakak?”

“Kamu dengar? Berapa banyak yang kamu dengar?”

“aku tidak mendengar banyak. Hanya durunim…”

***

Keluarga Kim makan tanpa ayah mereka.

Tbtb ayah datang dan demo dengan Yeon Ah. Ayah mau menggunduli rambutnya sendiri. ahjumma malah senang hati dan akan membotaki suaminya dengan senang hati.

Ayah pun kabur.

****

Joon Hwi ingat Cheong Ah.

Cheong Ah ingat Joon Hwi.

Begitulah.

Saat Cheong Ah melamun. Ada Baek Rim datang. Baek Rim memberikan lolipop, ia ada urusan kerja dengan Yeon Ah yang lagi eek.

“Aku tidak bisa memberikan pabrik permen. Tapi aku bisa memberikan nomor telepon. Nomot telepon Joon Hwi yang baru.”

“Dia sudah mengganti nomornya?”

Di sinilah ahjumma yang akan memberikan minuman malah menguping.

“Kalian putus?” tanya ahjumma yang masuk. “Kapan? Kenapa? Karena itu kamu sakit?”

***

Hakim Hong ditelepon seorang pastur. Bahwa pemuda itu mengalami kecelakaan. *saya belum tahu nama si ganteng guys. Wkkwkw.

***

Cheong Ah di kantornya. Saat di kantor, rekannya mengatakan bahwa pemuda tadi pernah dipenjara dan dijerat karena melakukan tabrak lari saat umurnya 19 tahun.

Hingga Cheong Ah membaca nama pemuda itu di dokumen.

“Kang Si Wol? Kang Si Wol. Aku pernah mendengar nama itu.”

Yepp…. nama yang pernah disebut Joon Kyum.

***

Si Wol marah karena dipecat jadi kurir. Ia marah dan menendang plat tanda kurir. Pemilik layakan kirim terus-terusan mengatakan bahwa dia penjahat.

Saat itu ada Hakim Hong di dalam mobil.

Si Wol yang kesal mengambil baru dan akan memukul ahjusssi yang ngatain dia.

Selangkah demi selangkah. Hakim Hong akan menghentikan Si Wol.

Hingga Cheong Ah yang pakai baju polisi mencegahnya.

“Siapa kamu?” tanya Si Wol.

“Opsir Kim Cheong Ah dari kemarin.”

“Lalu kenapa? Kamu akan menangkapku? Setelah menjebakku atas apa yang tidak kulakukan?”

“Kamu akan melakukan sesuatu.” Cheong Ah melemparkan batunya. “Sekarang tidak.” Cheong Ah mengeluarkan kertas resep. “Minum obatmu. Aku kemari bukan untuk menangkapmu. Aku datang mengantarkan ini. juga, jika kamu merasa difitnah. Ke kantor polisi saja. jangan lempar batu. Datang dan bicaralah kepadaku jika tidak mau ke kantor polisi. Aku akan membantumu, Kang Si Wol Sshi. Kang Si Wol, itu namamu bukan?”

Hakim Hong melihat mereka. Melongo.

Takdir berputar di situ-situ saja.

Saya harap Kang Si Wol naksir Cheong Ah.

Bersambung…. minggu depan guys.

klik di sini untuk kelanjutannya.

You May Also Like

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!