Sinopsis Drama Korea The Last Empress Episode 34 Part 2 – Episode sebelumnya bisa kamu baca di sini. selengkapnya kamu juga bisa cari tahu di tulisan yang ini.

Hyuk dan para pelayan mengobrak-abrik kamar untuk mencari gelang pasangan yang dulu pernah dibuat oleh Sunny. Hingga setelah dicari ke sana ke mari, ditemukanlah gelang itu di dalam guci.

Suneo seneng banget dan wajahnya kocak abis. Mungkin kita nggak nyangka bahwa wajah “suneo” ini nyatanya telah membunuh seseorang.

***

Suneo menghadap Ibunya.

“Apa? Bisa ulangi permintaanmu untuk Ibu?”

“Aku meminta Ibu memaafkan Permaisuri.”

“Kamu yakin kamu baik-baik saja?”

“Ya. hanya saat inilah. Aku akhirnya sadar.”

“Tidak bisa. Untuk apa Ibu memaafkan perempuan itu? Ibu adalah Ibu Suri di kekaisaran ini.”

“Jadi, ibu ingin aku membongkar semuanya pada dunia soal perbuatan Ibu pada cucu ibu demi mengusir Permaisuri?” Hyuk membawa bukti bahwa Nona Choi terlibat atas penukaran kue. “Selain itu, aku juga memegang pernyataan Seo Kang Hee. Ibu lebih memilih aku membongkarnya?”

Mak Suri mau nangis. “Teganya kamu menyerang balik? Apa Oh Sunny, penyihir itu, sudah memantraimu?”

“Satu lagi, kembalikan kalung safir yang ibu ambil dari Permaisuri.”

“Kenapa kamu membutuhkan kalung itu? dia juga mengadu soal ini juga?”

“Kalung itu milik permaisuri. Aku ingin kalung itu dimiliki oleh pemiliknya. Jika ibu melakukan yang aku minta, aku akan bebaskan Nona Choi. Itu pengampunan terakhirku.”

***

Kali ini Ibu Suri melakukan konferensi pers lagi.

“Belakangan ini, ada berita bahwa Permaisuri menyiksa ari. Namun, kabar itu salah total. Kami ingin mengatasi masalah dengan cara terbaik. Seluruh istana tahu betapa permaisuri menyayangi Ari bagai anaknya sendiri. sebagai tetua di keluarga ini, saya tidak bisa mentoleransi semua berita yang keliru dan keji mengenai permaisuri. Jadi, saya mohon… saya meminta kalian untuk menyayangi dan mendukung permaisuri kita.”

***

Kini acara pertemuan keluarga lagi.

“Aku sudah keterlaluan, aku minta maaf.” Ucap Ibu Suri.

Ari berkata. “Nenek, bukan begitu caranya minta maaf. Dengan mencoba untuk mengerti rasa sakit hati orang lain, kita baru bisa meminta maaf. Oma mama, aku mohon, jangan menerima permintaan maaf nenek sampai dia tulus.” Wkwkwkwkw

Sunny dan Hyuk tersenyum mendengar ucapan Ari..

Mak Suri ngomel. “Dia mirip siapa? dia kejam untuk ukuran anak-anak.” Yaeeelahh mak, lu juga kejam untuk ukuran emak-emak.

“Aku percaya ari gungju benar. Aku harus mempertimbangkan permohonan maaf anda.” Ucap Sunny pada Mak Suri.

Hyuk berdeham. Memberi kode. Pelayan membawa kotak kalung. “Aku bermaksud mengembalikannya. Maaf terlalu lama.”

Seneo bilang. “Ibu harus mengembalikan furnitur dan dayang untuk permaisuri.”

“Memang akan aku lakukan. Mulai sekarang, selama kalian bekerja, pastikan kalian melayani permaisuri.”

“Terima kasih atas kemurahan hati anda.” Ucap Sunny.

Hyuk memakaikan kalungnya pada Sunny. Tak lupa, ia juga memamerkan gelang pemberian sunny.

Kini So Jin buka suara. “Belum lama ini kalian bermusuhan. Sepertinya Permaisuri sangat bahagia bisa rujuk dengan Kaisar. Rupanya Ibu kini sudah kalah telak.” So Jin ngejek Ibunya.

***

Nona Choi menghadap Ibu Suri.

“Kenapa Anda melakukan ini, Yang Mulia. Aku bisa mengurusnya, aku bisa bertanggung jawab soal itu. anda harus mempermalukan diri demi menyelamatkanku. Maafkan aku Yang Mulia.”

“Untuk mengambil dua langkah ke depan. Aku harus mundur selangkah. Kamu pikir aku akan menyerah semudah itu? bawa masuk Oh Hel Ro ke istana sekarang juga. Ini saatnya mengakhirinya sebagai Vincent Lee.”

***

Di buku So Hyun, ada gambar kalung safir. Sunny memandang gambar sambil membandingkan dengan yang asli.

“Apa rahasia di balik kalung ini?”

Ada potongan gambar kebun. Kemudian kamera mengarah ke bawah tanah. Di dalam tanah ada permaisuri yang nampak terkubur dengan kalung safir biru. Dia adalah So Hyun.

***

Kemudian pas foto So Hyun dengan kalung, ada di tangan Yoon. Saat itu ada Pak Byun datang, Yoon memasukkan kalung itu di dalam buku.

“Pangeran, anda bilang anda ingin meminta bantuanku.”

“Aku baru tahu Kang Joo Seung bertunangan dengan seseorang. Apakah kamu tahu tentang tunangannya?”

“Aku tidak pernah bertemu langsung dengannya. Aku tidak tahu dia karena Joo Seung tiba-tiba menghilang. Aku dengan dia mengandung. Aku bahkan memberikan dia hadiah.”

“Tunangan Kang Joo Seung hamil?”

Yoon tiba-tiba dapat telpon dari pacarnya. “Hai… Hel Ro, sudah selesai bekerja? apa? Apa maksudmu?”

Hel Ro ada di istana. “Keluarga kekaisaran mengirim mobil untuk bertemu dengan pembaca. aku diseret ke sini.”

“Cepat keluar dari sana. Tidak… aku akan ke sana.”

“Aku sudah berada di istana. Aku harus bagaimana?”

“Aku segera ke sana. Ulur waktu sebanyak mungkin, mengerti?”

***

Bin melapor pada Sunny.

“Hel Ro ada di istana?”

“Ibu Suri sudah menghubungi para pembaca dan wartawan. Perasaanku tidak enak.” Ucap Bin.

“Mungkinkah dia tahu semuanya? Bahwa Hel Ro bukan Vincent Lee? Hel Ro dalam bahaya.”

Sunny mendapatkan panggilan telpon dari Yoon. Entah apa yang Yoon katakan. Sunny hanya bilang “apa” udah gitu doang.

***

Acara dengan pembaca sudah dimulai.

“Saya menjadi penggemarmu setelah membaca novelmu. Jadi, aku undang Nona Oh, adik permaisuri. Saya ingin dengar langsung darinya tentang novel itu.” Ucap Ibu Suri.

“Aku merasa terhormat.”

Hyuk dan Sunny pun datang dan ikut bergabung. Sementara Hel Ro mengirim pesan untuk Yoon agar segera datang.

***

Kilas balik. Nona Choi menemui pegawai penerbitan.

“Kamu yakin Oh Hel Ro bukan Vincent Lee bukan? Jika kesaksianmu jujur, kami tidak akan mencelakai perusahaan penerbitanmu. Mengerti?”

****

Kembali ke acara bedah buku. Yhhaaa masa bedah Hel Ro.

“Ada banyak salah terjemahan dalam versi novel bahasa korea. mohon jelaskan.”

“Menurut penggemar di AS, Vincet Lee tidak mungkin perempuan. Dan orang yang dia lihat adalah pria. Ada banyak sekali saksi mata yang bisa dipercaya.”

“Selama beberapa tahun ini, anda mengunjungi asia dan amerika untuk bisnis di sebuah mal kekaisaran. Kapan anda menandatangani kontrak dengan penerbitan di eropa?”

Itulah kalimat serangan pada Hel Ro. Kemudian Nona Choi mendatangkan saksi yang akan menjatuhkan Hel Ro dari penerbitan.

Mak Lampir bersiap. “Aku sudah menyiapkan kejutan untuk kalian semua.”

Yang lain penasaran. Tapi yang jawab malah Sunny. “Kaisar sudah siap untuk membacakan novelnya.”

“Aku?” Ucap Hyuk.

“Apa maksudmu?” Mak Lampir bingung.

Sunny membuka bagian novel yang sudah diberi tanda. “Para pembaca memilih bagian yang paling diingat dari bagian novel. Jika Kaisar membacanya dengan keras, itu akan sangat berarti. Bagaimana Yang Mulia?”

Penonton tepuk tangan.

Hyuk membaca.

Spencer yang selalu mencurigai istrinya, marah pada malam itu. “hentikan omong kosong ini, dan apa yang terjadi di antara kalian?”

Mata nona Spenser berkaca-kaca. Hanya itu yang kamu pikirkan? Ujar Nyonya Spenser. Aku tidak percaya kamu serendah itu.

Sambil menaharan rasa sakitnya, Nona Spenser keluar ruangan. Spenser pun mengejarnya. Dia diselimuti kemarahan dan menuntut kebenaran. Dia memaksa istinya untuk menjawab sambil mencekiknya. Karena ketakutan, nyonya Spenser mundur, kehilangan keseimbangam dan jatuh ke dalam danau. Nyonya Spenser meminta tolong, dan berusaha tidak tenggelam. Spenser yang penuh kemarahan hanya diam saja. spenser menjauh dari danau itu, meninggalkan Nyonya Spenser. Dan tidak lama setelahnya, saat Spenser kembali ke danau. Lokasi itu diliputi keheningan yang mencekam.

Nyonya spenser terlihat pucat dan mengambang di danau itu tanpa bergerak sedikit pun bagaikan patung lilin.

“Dia mati karena aku.” Mak Lampir melotot. Hyuk membaca sambil tangannya bergetar. “Aku mendorongnya ke danau dan membunuhnya dengan tanganku! Aku tidak bermaksud membunuhnya.”

Pada saat itu, Ibu Spenser, Sang Ratu, datang dan berkata…

Sang ratu menenangkan putranya, namun tidak ada perkataanya yang Spenser mampu mengerti. Dia menangis sambil melihat mayat istrinya yang dingin. Sang Ratu bahkan tidak melihat menantunya yang mati. Dia menenangkan putranya yang sedih dan ketakutan.

“Malangnya kamu… lihatlah, kamu gemetaran. Anak yang malang.”

Di sela-sela Hyuk yang membaca ada Pak Byun yang datang.

Namun, mereka tidak menyadari satu hal. Di sana ada pelayan dari kerajaan spenser yang mengambil jasadnya pada malam itu.

Mak lampir teriak. “HENTIKAAAAAAAANNNN!!!!!”

Pak Byun hadir di tengah-tengah meraka.

“jadi, begitulah Putriku meninggal. Siapa yang membunuh Permaisuri So Hyun?”

Bersambung…. klik di sini kelanjutannya.

Komentar… Jangan tanya 35-36 yaaaaa… kagak ada di minggu ini. minggu ini cuma ada 2 episode saja. Dan apakah kalian sudah tahu? Episodenya kemungkinan akan nambah menurut kabar dari soompi? Masih didiskusikan katanya.

Tapi bakalan nambah… 48 itu… gakk gakk gakkkk cukup. Mau berapaaaaa Gustiiiiiiii…. Artinyaaaaaaaa…… kagak kelar juga nih sinopsis. Wkwkwkwkkw… tangan siap keriting aja. Jujur aja. saya pengen ceritanya tetap solid dan nggak melebar. Hayati kan capek hah? Capek.

Jangan karena rating yang emang bagus malah menodai jalan cerita yang sudah ada. jangan kek sinetron indonesia yang karena “laku” nggak ditamat-tamatin juga. Saya harap drama ini nggak menodai alur awal yang memang sudah dibuat penulisnya. *Setahu saya alias sok tahunya saya, dari pengambilan alur. Penulis pakai potongan kisah akhri di awal. Ini menandakan bahwa penulis sudah tahu awal dan ujung. Dalam perjalanannya saya cuma berharap ceritanya solid. *udah berkali-kali harapan ini mimin doakan. Tolong kalian aminkan saja.

Aminkan juga mimin bisa jatuh hati pada orang yang benar tahun ini. *tolong yeaaaahhh…  jangan kek Sunny yang jatuh cinta sama Peya dulu. wkwkwk. Komennya segitu aja. maklum malam minggu. :p