Sinopsis Hi Bye Mama Episode 1 Part 3 – Episode sebelumnya di sini. Selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini. terima kasih sudah membaca yaaa… hihihuuuauauahhhahaha…
Dengan alat yang biasanya digunakan dukun. Arwah Yuri keluar lagi dari kendi. Ia pun kembali diomeli ahjumma.
Mereka malah membahas kenapa para arwah tidak mau pergi.
“Kenapa kamu tidak pergi? Padahal suamimu sudah menikah lagi? Kamu ingin terus di samping anakmu bukan?”
“Memangnya tidak boleh? Dia anakku!” kemudian Yuri masuk abunya lagi.
“Kamu tidak boleh di samping anakmu terus. Kamu harus pergi dengan tenang.”
***
Hari berganti. Hari ini adalah hari peringatan kematin Cha Yuri.
Ibu dan Ayahnya datang membuat persembahan. Ada sudaranya juga. Ayah menangis duluan. Kemudian sang ibu menangis di toilet.
Tak lama, mereka pun pulang.
“Omma seharusnya lebih ramah pada Kang Hwa.”
“Diam. Dia bukan keluarga kita lagi. Hidupnya sudah bahagia. Untuk apa kemari?”
*begitulah. Kang Hwa nampak gembira di tempat kerjanya.
***
Ahjumma menangkap hantu yang berkeliaran. Termasuk Yuri.
“Kenapa lagi?” tanya Yuri.
“Sudah. Kalian boleh pergi. Kamu tidak mendengarkanku? Sudah kubilang, jangan berada dekat dengan anak kecil!”
“Bukan sembarang anak. dia putriku.”
“Anakmu atau bukan. Jangan di dekatnya.” Ahjumma yang memang dukun masih hidup. Ia nampak bicara sendirian.
Tak jauh dari mereka ada Ibu Tiri dan Seo Woo.
“Kamu tidak ada apa-apanya tanpa lonceng itu.”
Karena kesal. Ahjumma mendekati Nona Oh.
“Kamu diikuti arwah jahat. Kamu bisa membeli jimat dengan kartu kredit.”
“Kamu memanfaatkanku untuk dapat uang?” tanya Yuri. “Awas aja kamu berikan!”
Seo Woo menyentuh ahjumma. Ahjumma menadang Seo Woo dan merasa ada yang aneh.
Nona Oh pun akan pergi.
“Tunggu.” Ucap ahjumma.
“Awas kamu!” ucap Yuri yang ngikut mereka.
“Astagaaa…” Ahjumma pun kaget.
***
Di rumah sakit. Kang Hwa nampaknya tidak mau pulang. Padahal rekannya bilang mungkin Seo Woo sedang menunggunya.
***
“Ayahmu sepertinya tidak akan datang. Ayo makan kuenya.” Ucap Ibu Tiri pada Seo Woo.
Seo Woo menggeleng.
“Mau ditunggu saja?”
Seo Woo tersenyum. Jam sudah pulul 10.40.
***
Kelamaan nunggu. Seo Woo pun tidur.
Jam 3 pagi. Kang Hwa baru pulang. Ia melihat putrinya.
Diam.
Hanya diam.
Kemudian pergi.
*hari kematian ibunya sama dengan hari kematian anaknya. Belum dijelasin gimana pas meninggal.
***
Di rumah Seo Woo ada hantu pria.
“Aku tahu akan begini. kamu bersembunyi saat melihatku.” Ucap Yuri. “Aku sudah bilang jangan kemari lagi.”
“Bukan begitu. Kenapa kamu tega mengusir arwah setempay dari rumahnya? Aku harus ke mana?”
“Ini bukan rumahmu! Tapi rumah anakku. Pergilah ke tempat abumu.”
“Tapi… aku tidak tahu di mana. Aku kehilangan tempat abuku.”
“Apa? bagaimana bisa? Tetap saja tidak masalah. Itu masalahmu. Energi anak kecil sangat lemah. Kamu bisa menghisap energinya.”
“Kalau begitu, kamu juga tidak boleh ada di sini. Kamu bukan manusia. Menurutku, kamu lebih bermasalah dari diriku. Sebentar lagi, kamu bisa merasukinya. Dia bisa melihat kita.” Ucap hantu lelaki.
***
Dan benar saja. saat Seo Woo keluar. Ia menghindari hantu Ibunya saat berjalan.
“Seo Woo ya…”
“Ya?” anak itu menjawab.
Kemudian ayahnya datang dan menggendong Seo Woo untuk minum.
***
Yuri mendatangi dukun ahjumma.
“Kurasa Seo Woo bisa melihatku.”
Lanjut ke bagian 4 klik di sini.