Sinopsis Hotel del Luna Episode 13 Part 1 – Episode sebelumnya ada di sini. Selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini. ampunnnn dahhh episode kali ini 1 jam 21 menit cuy. Makin anjay aja. Saya nggak detail ya. Rangkum aja dan ambil yang penting.
Ji masih chat dengan Yoona. Kemudian Choi datang dan bertanya. “Hyung Joong ah, apakah Yoona tahu kamu berencana pergi dengan adikmu sesudah dia meninggal?”
“Itu, dia belum tahu. Aku hanya bilang aku sedang menunggunya.”
****
Seorang pria dalam waktu yang sama saat Ji dan Choi mengobrol pun masuk. Pria itu membuat Choi kaget.
“Sudah berapa lama anda meninggal?” Tanya Ji.
“Aku tidak tahu pasti. Mungkin sudah 2 hari.”
“Soonim, biarkan aku mengantarmu. Lewat sini.”
***
Di lift, Choi mengajak tamu bicara. “apakah kamu Yoon? Cucu tertua keluarga Myeongju Yoon. Kini usiamu 42 tahun?”
“Ya. Benar.”
“Kamu masih lajang bukan?”
“Ya. Aku belum menikah.”
“Keluargamu pasti hancur karena cucu penerus mereka meninggal tanpa memiliki anak.”
***
Seorang perempuan berbaju hitam muncul dan disapa Kim. “Gaeksiljang. Aku kaget, kupikir Jang Sajang. Mau ke mana?”
Perempuan itu adalah Choi. Ia berganti pakaian. Akan pamit.
“Kim Sunbaenim, sepertinya aku akan pergi dari sini. Aku sedang dalam perjalanan untuk melenyapkan kebencian 200 tahunku.”
“Kalau begitu..”
“Dia sudah mati. Putra terakhir keluarga itu mati lalu datang ke sini sebagai tamu. Silsilah keluarga itu akhirnya berakhir. Aku sedang akan menuju pemakamannya dan menyakiskan keluarga Yoon meneteskan air mata darah.”
“Kamu tidak boleh melakukan insiden seperti 42 tahun lalu.”
“Dulu aku pergi karena marah, kini aku pergi karena gembira.”
***
Man Wol ada di rumah Chan Sung. Setelah kisseu kemarin guys. Wkwkkw. Chan Sung meminta Man Wol meminta maaf pada Sancez karena masalah kekasih Sancez yang meninggal. Sayangnya Sancez belum pulang.
“Kekasih Sancez kini sedang melintasi jembatan itu sekarang.”
“Dia masih di jembatan? Apa jembatan itu sangat panjang?”
“Jalannya waktu di sana berbeda dengan di sini. Momen tersingkat menyelesaikan perjalanan di sana adalah 49 hari di dunia. Saat menyebrang, perlahan, mereka melupakan kisahnya di dunia. Bukannya mereka dipaksa pergi. Mereka tidak bisa kembali karena jadi lupa. Pacar sancez juga pasti begitu.”
“Ini adalah kisah pahit untuk mereka yang ditinggalkan.”
“Ku Chan Sung. Aku bisa menjanjikan satu hal. Umurku sudah 1300 tahun. Saat kusebrangi jembatan itu, ingatanku banyak yang hilang. Tapi akan kuingat kamu sampai akhir. Akan kucoba.”
“Ya. Aku percaya. Tapi, apa yang kamu ingat dariku?”
“Kamu ambil kartuku, mobilku…omo…. aku hanya akan mengingat hal bodoh seperti itu”
“Sudah banyak hal kulakukan untukmu.”
“Aku tidak bisa lupa itu… KESOMBONGANMU! Harvard dan Ku Chan Sung.”
Kemudian disela-sela pembicaraan. Man Wol melihat barang milik hotel. Dan Chan Sung membuat simbol bulan di telapak tangannya.
“Aku di sini. Aku milikmu.” Hadeehhh gombal. *tanda yang biasanya ditulis Man Wol bahwa barang itu miliknya. “Ingatlah momen ini,” Ucap Chan Sung.
***
Ji menelepon. Man Wol dan Chan Sung kembali ke del luna. Melaporkan tentang Choi.
“Sejak seorang tamu pria datang ke hotel, Choi jadi aneh. Pria itu adalah anak terakhir musuh Choi.”
“Choi pergi ke pemakaman?”
“Ya. Kim Sunbae sangat khawatir. Sajangnim, kejadian 42 tahun lalu tidak akan terulang, bukan?”
“Apa yang terjadi 42 tahun lalu?” Tanya Chan Sung.
“Dia hampir menjadi arwah jahat karena akan membunuh.”
*kilas balik…
“Di sini ada makam perempuan yang akan membahayakan kehidupan keluarga. Kamu harus menggali dan menyingkirkannya agar menantumu melahirkan bayi yang sehat karena posisinya sungsang.”
Kemudian makam dihancurkan.
Disitu ada Choi… “Jangan lakukan. Jangan lakukan itu. Kusumpahkan semua keluargamu mati. Keluargamu berakhir di sini. Mati!!!!!!”
Angin besar terjadi. Kemudian ditahan oleh malaikat maut. *makannya makam anaknya Choi.
***kilas balik berakhir.
Katanya. Untungnya bukan Mago yang daang. Kalau nggak. Choi bakalan lenyap. Berkat ulah Choi. Man Wol dapat denda selama 12 bulan sampai hotel jadi miskin. Wkwkkwkw bayar cuy. Ada-ada aja nih cerita.
Lanjut ke bagian 2 klik di sini.