Sinopsis It’s Okay to Not Be Okay Episode 13 Part 4

Sinopsis It’s Okay to Not Be Okay Episode 13 Part 4 – Episode sebelumnya di sini. Selengkapnya kalian bisa cari tahu di tulisan yang ini. terima kasih sudah membaca yaaaa…. saya kasih rangkumannya saja. edun, dramanya makin panjang aja durasinya yaa…

Moon Gang Tae pulang saat Ko Mun Yeong sedang sibuk dengan naskahnya.

“Ko Mun Yeong ayahmu…”

“Aku sudah tahu dari direktur. Konyol sekali. Seperti semua orang tua. Harus dimaafkan sebelum mati. Aku akan mengampuni semua dosamu. Haruskah mereka mendengar itu baru bisa memejamkan mata?”

“Apa kamu yakin tidak akan menyesal? Seperti raja yang punya telinga keledai, katamu seseorang harus bicara agar bebannya lepas. Tidak ada kesempatan untuk bicara dengan ayahmu lagi? Kamu tidak masalah dengan itu?”

“Tidak masalah. Tidak ada yang perlu disesalkan apapun itu.”

****

Ada suara Ko Mun Yeong. “Saat aku kecil. Ada dongeng yang aku benci. Aku benci sosok ayah di dongeng itu.”

Gambarnya malah menceritakan tentang ahjumma dora yang ketakutan dan bersembunyi di bawah ranjang.

“Saat anak-anaknya sekarat karena ditindas oleh ibu tiri, dia berpura-pura tidak tahu. Dan hanya menyaksikannya. Orang yang hanya menyaksikan, dan membiarkan kejahatan itu lebih jahat daripada orang yang menindas. Dua bersaudara itu mati, karena ayah mereka.”

****

Ayah ahjumma itu datang dan ayahnya membuat keributan karena sang anak tidak mau bertemu.

Direktur RS marah. “Aku akan menghubungi polisi jika kamu terus memaksa putrimu, untuk terus melakukan transplantasi hati.”

“Aku adalah ayah Seon Hae. Aku ayah kandungnya.”

“Lalu? Kamu datang dan meminta hati putrimu?”

“Jika aku tidak mendapatkannya, aku akan mati.”

“Apa saja tindakanmu saat putrimu dipukuli ibunya sampai sekarat? Kamu hanya membiarkannya. Kamu menjual putrimu ke rumah dukun dengan alasan dia kesurupan.”

“Saat itu, dia terus bicara omong kosong.”

“Lantas ke mana saja kamu selama 30 tahun ini? jika kamu benar-benar ingin hidup, berlututlah di putrimu, bukan aku.”

*****

Ahjumma dora ada di taman. Bayangannya masih melihat luka lebam di tangannya. Saat itu ia ditemani oleh Moon Gang Tae.

“Perutku sakit. Punggungku juga sakit. Aku tidak bisa tidur karena sakit.”

“pernahkah kamu meminta tolong pada ayahmu?”

“Dia tidak akan membantuku. Dia selalu berpura-pura tidak tahu.”

Sang ayah muncul dan ahjumma Dora ketakutan lagi.

“Haruskah aku mengusir ayahmu? Atau haruskah kutemani saat mengutarakan semua kepada ayahmu?”

“Tolong lindungi aku.”

Sang ayah mendekat.

“Aku tidak amu. Ayah meninggalkanku tiap Omma memukulku. Aku terus memanggilmu, tapi ayah meninggalkanku.” Ahjumma dora bersembunyi di balik Gang Tae. “Appa tidak melindungiku. Aku lebih membencimu daripada Omma yang memukulku. Aku tidak kerasukan. Kamu membuangku ke rumah dukun. Padahal aku terus menunggumu. Aku terus menunggumu untuk menjemputku. Aku sangat membencimu. Aku sangat membencimu.” Ahjumma dora menangis. Kemudian sang ayah pergi.

Tanpa sepatah katapun.

Dan sosok anak kecil itu menangis di pelukan Gang Tae. Mengharukan sekali.

*****

Oppa Sang Tae belajar dari Jae Su mengenai ekpresi. Jae su diminta membuat ekpresi kesal. Oppa langsung menggambarnya.

Jae Su mau-mau aja. Kkekekke. Ekpresi marah Jae Su bahkan katanya sama saja dengan ekspresi kesal.

Itu tugasnya Oppa dari Penulis Ko. Riset ekpresi dari orang lain, tidak boleh dari Gang Tae.

Saat Yoon Seung Jae datang, Seung Jae diminta ekpresi menggemaskan. Tapi Oppa Sang Tae malah kesal dan mau istirahat.

Padahal Jae Su bilang Seung Jae manis juga.

Lanjut ke bagian 5 klik di sini.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!