Sinopsis It’s Okay to Not Be Okay Episode 15 Part 1 – Episode selengkapnya di sini. Episode sebelumnya di sini. Terima kasih sudah mengikuti sinopsisnya yaaaa… terima kasih pokoknya!!! Saya buat rangkuman yaa!
Sebelumnya Oppa Sang Tae minum.
Ahjumma berkata. “Aneh sekali. Penulis Ko mengajak kita bermain, tapi dia tidak ada di rumah.”
“Apakah Mun Yeong sudah berbaikan dengan Gang Tae?” Oppa kayak mabuk gitu.
“Rencanaku akan gagal kalau begini. pasti menyenangkan jika Mun Yeong tertidur juga di sebelahmu.”
“Apakah mereka kisseu?” tanya Oppa yang melepaskan minumannya. Tambah teler.
“Ahh lucu sekali.”
Kepala Oppa dipegang, dia tidak mau, tapi Oppa sudah benar-benar tidak sadar. Di sinilah ahjumma menelepon Gang Tae.
****
Gang Tae melihat ahjumma… “… kamu menganggap anakmu lukisan?”
“Dia tidak mirip denganku, ‘kan? Aku mengubah wajahku beberapa kali. Aku mewariskan mata, hidung dan bibirnya sekarang. Aku membentuk wajah, tubuh, rambut, bahkan jiwanya. Aku menoreh kanvas dan menciptakannya. Dia adalah lukisanku.”
“Mun Yeong bukan hanya milikmu. Dia bukan lukisan, dia manusia. Manusia!!!!”
Ahjumma teriak. “Dia tidak menurutiku, semua karenamu! Pada akhirnya karya yang gagal akan dibuang. Aku juga tidak mau membuangnya. Aku tidak mau usahaku sia-sia. Sebagai gantinya, aku memberi kesempatan. Bawa Hyungmu dari sini. Pergilah jauh dari Mun Yeong.”
“Tidak. Aku tidak akan melakukan itu.”
“Aku sudah menduganya. Kalau begitu. Aku akan memberimu kesempatan lain. Bunuhlah aku. Jika itu dilakukan, kamu balas dendam. Jika kamu lakukan Mun Yeong akan menemukan dirinya, hingga membuat kalian terjebak pada mimpi buruk ini.”
“Inilah akhir yang kamu pikirkan?”
“Tepat sekali. Semua orang akan bahagia. Akhir yang bahagia untuk semuanya.”
“Relakan saja. endingmu tidak akan terwujud. Aku tidak akan meninggalkan Mun Yeong.”
“Meski dia yang menyebabkan ibumu mati? Mau aku ceritakan lengkap? Ini sangat menarik. Aku bertemu dengan ibumu pertama kali di sini.”
****
Kilas balik.
Saat itu Penulis Do sedang bekerja. Ahjumma ibunya dua Moon datang untuk bekerja sebagai pembantu. Ia menyapa seperti biasa. Penulis Do masih sibuk dengan naskahnya dan tidak menjawab.
Kemudian ahjumma kerja menjemur pakaian. Di samping ahjumma ada Ko Mun Yeong yang sedang bersedih. penulis Do melihat kejadian ini dari balkon.
Ada burung sedang sekarat. Mun Yeong berkata, “Burung dengan sayap yang patah tidak akan bisa terbang. Haruskah aku bunuh?”
****
Ahjumma melapor pada Penulis Do, “Dia bilang burung itu lebih baik dibunuh karena tidak bisa terbang.”
“Dia membuatku bangga.”
“Itu…ada rumah sakit tempat anakku berobat.”
“Ahjumma terima kasih akan kerja kerasmu.”
Ahjumma mundur pergi.
***
“Kamu hanya membunuhnya karena itu?” tanya Gang Tae. “Hanya satu kalimat itu, kamu membunuh ibuku?”
“Dia bicara seolah-olah putriku psikopat. Dia sudah keterlaluan.”
Gang Tae langsung mencekik. Ahjumma terus memprovokasi. Tapi Gang Tae ingat ucapan Moon Yeong yang bilang ibunya tetap ibunya.
Saat Gang Tae lengah. Ahjumma menyuntikkan bius.
“Aku benci orang lemah. Tapi Mun Yeong berbeda dengan kalian.”
Mun Yeong datang. “Ini omong kosong.”
“Akhirnya kamu datang. Percuma saja mengelak. Kamu adalah darah dagingku.”
“Tidak. Aku berbeda dengan monster sepertimu.” Ketika akan menyerang ibunya. Sama seperti di episode pertama. Gang Tae mencegahnya dan malah ia yang kena.
“Meski kupu-kupu datang. Kamu jangan membunuhnya. Kamu sudah berjanji kepadaku. Untuk tidak melakukan ini.”
Dan Gang Tae pingsan. Mun Yeong panik.
Lanjut ke bagian 2 klik di sini.