Sinopsis It’s Okay to Not Be Okay Episode 15 Part 2 – Episode selengkapnya di sini. Episode sebelumnya di sini. Terima kasih sudah mengikuti sinopsisnya yaaaa… terima kasih pokoknya!!! Saya buat rangkuman yaa!
Rambut Mun Yeong ditarik. “Aku bilang harus dengarkan kata Omma. Putriku… anakku… anakku….”
Kali ini ahjumma akan menyerang lagi.
Dan kepala ahjumma dipukul oleh Moon Sang Tae. Kali ini Oppa melawan guys. Sama seperti janjinya. “Jangan ganggu adikku.” Ahjumma dipukul dengan buku dongeng tebal.
***
Polisi berdatangan.
Ada Direktur RS juga. “Tampaknya bagian belakang kepalamu dibentur keras.” ahjussi malah menyeka darah di hidung ahjumma.
“Jangan terlalu senang karena akhirnya aku yang akan menang. Mereka tidak akan pernah bisa bersama. Aku membuatnya seperti itu.”
“Kita tidak pernah tahu masa depan.”
“Tidak. Manusia terlalu lemah. Karena itulah mereka sakit, sama seperti pasien-pasienmu.”
“Haeng Ja. Karena lemah, mereka bersatu.” Ahjussi memagang tangan ahjumma. “Karena lemah, saling bergantung satu sama lain. Kapan kamu akan menjadi manusia?”
Ahjumma pun dibawa oleh polisi.
Direktur masih bertanya. “Apa yang kamu lakukan pada Park Ok Ran?”
“Ahh wanita itu? kemampuan aktingnya sangat bagus. Berjalan di koridor sambil menyanyi, datang ke kastel. Dan memberikan memo. Dia harus meninggalkan panggung ketika pertunjukkan selesai. Mungkin dia sudah di panggung yang lain.”
“Kamu juga seharusnya turun dari panggung.”
****
Direktur memberikan infus di rumah pada Gang Tae dan bilang akan baik-baik saja kemudian ia pergi.
Sang Tae di luar bertanya. “Apa adikku baik-baik saja?”
“Ya. dia hanya tertidur. Kamu tidak perlu cemas.”
“Kepala perawat sungguh jahat sekali. Dia mengganggu adik-adikku dan membohongiku. Dia bahkan memegang belakang kepalaku.”
“Kamu melakukannya dengan benar. Kamu telah menyelamatkan Mun Yeong dan Gang Tae. Aku bangga denganmu.”
“Aku menyelamatkan mereka. Aku.. akuu…”
*****
“Kau selalu terluka karena diriku.” Ucap Mun Yeong. “Mianhae. Jika bersamaku, kamu akan terus menderita. Mianhe.”
****
Pak Lee masuk kantor polisi karena ditilang. Kemudian Juri dan Nona Yoon datang menjadi jaminan.
“Apa Gang Tae dan Mun Yeong sungguh baik-baik saja?” tanya Pak Lee pada Juri.
“Jae Su Oppa menghubungiku. Dia bilang tidak perlu cemas. Semuanya baik-baik saja. apa yang sedang terjadi?”
“Sepertinya dewa yang jahat melimpahkan semua penderitaan kepada mereka. Aku merasa kasihan, sedih. Dan sangat marah.”
“Hukum kuantitas penderitaan. Tiap orang punya jumlah penderitaan dan kebahagiaan yang sudah ditentukan. Jika semua penderitaan dikeluarkan sekarang, hanya akan tersisa kebahagiaan.”
“Semoga saja begitu.”
****
Jae Su mendengarkan semua kisahnya dari Oppa Sang Tae dan terdiam. Oppa berkata apa dia hebat.
“Ahh aku datang bergegas kemari. Tapi dia terus tertidur seperti Putri Tidur.”
“Cium…” Ucap Sang Tae.
“Apa?”
“Putri tidur harus dicium agar bisa terbangun.”
Jae Su tertawa.
****
Moon Gang Tae sadar saat malam hari. ia melihat Sang Tae sudah tertidur.
“Tidurmu nyenyak?” tanya Mun Yeong.
“Ya. aku tidur terlalu lama. Mimpiku panjang sekali. Benar-benar mimpi buruk.”
“Itu bukan mimpi. Ayo ke bawah. Kita harus bicara.”
****
“Apakah kini kamu percaya? Hal itu terjadi di sini. Beberapa jam yang lalu.” Mereka di ruangan kerja. “Semua sudah berakhir. Kita selamat. Dan Omma… wanita itu ditangkap. Kebenaran akan segera terungkap. Pergi dari sini. Aku bukan tong kosong. Aku juga punya perasaan. Seumur hidup, aku tidak bisa melaupakan penderitaanmu dan Oppa karena diriku.”
“Kamu tidak boleh lupa untuk menghadapinya. Dengan begitu, kita menjadi dewasa. dengan jiwa yang tumbuh. Kita anggap saja mimpi buruk. Aku pasti bisa.”
“Jangan berpura-pura tidak sakit. Jangan berpura-pura baik-baik saja. jangan melakukannya di hadapan oppa dan aku. Aku akan terus merasa bersalah, tertekan, dan menderita tiap melihat wajahmu dengan topeng seperti itu. aku mohon. Pergilah dengan Oppa besok.”
Lanjut ke bagian 3 klik di sini.