Sinopsis It’s Okay to Not Be Okay Episode 3 Part 3

Sinopsis It’s Okay to Not Be Okay Episode 3 Part 3 – Episode selengkapnya di sini. Episode sebelumnya di sini. Ternyata anak pejabat itu terkena sindrom manik dan terjadi saat musim semi. Ia langsung memamerkan apa yang seharusnya tidak dipamerkan.

Ia disembunyikan karena ayahnya yang seorang pejabat.

Yang tampak di kepala kwon adalah dia sedang ada di klub, minum dan menghabiskan banyak uang. padahal hal ini adalah halusinasi yang ada di kepala pasien. Aslinya, dia masih ada di rumah sakit dan dalam perawatan yang dibantu oleh Perawat Moon.

****

Moon Gang Tae menelepon Sang Tae. Rupanya Sang Tae ada di tempat jualan Pizza milik Jae Su. Jae Su mengadakan beli pizza ukuran penuh maka akan mendapatkan karikatur gratis.

Karikatur itu yang membuat adalah Sang Tae. Sang Tae mendapatkan upah dengan menggambar pelanggan.

****

Ko Mun Yeong ada di ruang kelas untuk mengajar dongeng. Di dalam ruangan juga ada Moon Gang Tae. Ko dan para pasien membahas mengenai pesan moral yang ada di dalam dongeng.

Ternyata Ko mematahkan pesan moral pada umumnya. Dia memberikan opsi pesan moral yang berbeda. Terdengar agak kasar tapi hal itu memang terjadi.

“kesimpulan dari kelas hari ini, dongeng bukan halusinogen yang menanamkan mimpi, tapi stimulan yang membuka realitas. Jadi, aku berharap kalian banyak membaca dongeng, dan bangun dari mimpi kalian.” Ucap Ko. “Setelah kalian menerima itu. Kalian akan happy. Happy happy.”

****

Kelas sudah usai. “Bagaimana dengan kelas pertamaku? Bagaimana?” tanya Ko pada Moon.

“Kamu sungguh berpikir begitu?”

“Apa?”

“Kita akan bahagia jika menerima kenyataan?”

“Ya. itulah diriku, dan itulah dirimu. Hanya perlu menerima.”

“Lantas jika mereka menerima tapi seluruh dunia berpikir sebaliknya?” tanya Moon. “Semua menolak menerima…”

Ko menguap. “Mian. Aku mengantuk karena membosankan.”

“Keluar. Lampu akan aku matikan.”

****

Di lorong mereka bicara. “Lihat. Di matamu penuh dengan hasrat.” Ucap Ko pada Moon. “Itu yang kusuka darimu. Kamu angkuh, tapi dangkal. Kulihat kamu murah senyum pada pasien. Kenapa sangat dingin kepadaku? Padahal hangat di malam hari.”

“Apa maksudmu?”

“Kamu muncul di mimpiku. Ohhh ohhh ohhh…” Ko menepuk pundaknya dan membuat Moon bingung. Wkwkkwkw. “Ya. aku sedang ter rang sang. Aku akui itu.”

“Pelankan suaramu.”

Ko mulai diam.

Saat Moon pergi. Ko malah teriak. “Mau tidur denganku?”

Moon kasal dan menarik Penulis Ko pergi.

Yang lain sudah dengar dan berkata. “Daebak.”

****

“Sudah cukup. Hentikan. Aku sudah muak denganmu. Aku sudah tidak punya waktu main-main denganmu.”

“Berarti kamu punya waktu, kamu mau bermain-main denganku.”

“Jangan artikan sesukamu.”

“Kenapa kamu hidup membosankan? Kamu bisa sakit, jika terus menahan diri. jika kamu bermain. Bermainlah. Aku tahu kamu mau bermain.”

“Apa yang kamu tahu tentangku? Jangan berlagak sok tahu.”

“Munafik. Kenapa kamu terkejut? Aku tidak menyebutmu seorang pembunuh. Hah? Ada apa denganmu?orang akan mengira itu benar. Semua orang munafik, hidup dengan penuh kebencian, lalu pura-pura tidak benci. Tidak ada manusia yang sempurna.”

Kemudian Ko pun pergi.

****

Saat di lorong. Ko berpapasan dengan ayahnya yang ada di kursi roda. Bayangan tentang ayah yang mencekiknya muncul.

Ia lewat begitu saja. sementara Pak Ko malah susah bicara dan nampak syok melihat anaknya yang lewat.

Lanjut ke bagian 4 yaa… klik di sini.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!