Sinopsis It’s Okay to Not Be Okay Episode 5 Part 5 – Saya coba buat sinopsisnya yaaa. belum tahu kuat apa nggak buatnya. Kwkwkwk. Di sini untuk bagian link selengkapnya. Terima kasih.
Sang Tae kesal pada Gang Tae dan langsung mengecek tidak ada yang rusak.
“Mianhae Hyung. Aku berbohong.”
“Bebohong itu tercela. Berbohong bisa ditangkap oleh polisi. Kamu sudah berjanji tidak akan berbohong.”
“Maafkan aku. Aku tidak akan mengulanginya lagi.”
“Penulis Ko. Kenapa dia memakai baju itu? Kemeja biru lengan panjang. Cocok dengan apa saja. obral di Bomul Mart. Harganya 9.900 won. Beli satu grartis satu. itu bajumu. Aku yakin itu bajumu.”
“Aku meminjamkannya. Semalam hujan. Karena bajunya basah, kupinjamkan bajuku.”
“Bagaimana dengan bajuku?”
“apa?”
“Bajuku yang bagus juga banyak.”
“Aku akan pinjamkan bajumu lain kali. Baju bergambar dino.”
“Baju dino 27.000 won. Lebih mahal dari punyamu.”
***
Ahjumma membawakan Juri makanan.
“Itu dia bukan? Teman yang pernah kamu bawa ke restoku dulu?”
“Dia bukan temanku.”
“Apa rambutmu terjambak banyak? Apa kamu kalah? Kamu menangis karena itu?”
“Ko Mun Yeong… Gang Tae hanya menyebut namanya.” Juri merengek. “Dia bahkan tidak menatapku. Dia hanya menatap Ko Mun Yeong. Dia bicara sopan kepadaku, tapi bicara santai pada Ko Mun Yeong.”
“Apa itu perlu ditangisi?”
“Dia lebih dekat denganku daripada Ko Mun Yeong. Kenapa dia memanggilku hormat sementara memanggil Mun Yeong dengan akrab? Dia juga membeli baju itu saat sedang obral bersamaku. Kenapa dia meminjamkan baju itu pada Ko Mun Yeong? Bagaimana bisaaa…. Mun Yeong tidur di kamarnyaaa?”
“Katanya dia punya alasan. Gang Tae bukan orang yang akan bermain dengan wanita di belakang Sang Tae. Jangan khawatir. Kamu masih punya kesempatan.”
“Bagaimana Omma bisa tahu?”
“Kamu suka dengan Gang Tae? Semua orang juga tahu. Ayo makan.”
Kemudian Juri pun makan disuapi. Wkwkkw.
“Meski begitu. Mun Yeong tumbuh dengan sangat cantik.”
“Apanya yang cantik?” Juri menangis lagi. “Dia tidak cantik.”
IHH NGESELIN YA JURIG.
***
Bagian Penerbitan sedang rapat. Ahjussi yang kemarin jatuh dari tangga ternyata merekam ucapan Ko. Penerbitan takut karir mereka tamat.
Perusahan juga mengalami kesulitan untuk membayar sisa percetakan hingga Pak Lee pingsan sejenak.
Pak Lee bangun dan memikirkan cara. Tapi masih buntu.
***
“Kalian tidur bersama?” tanya Jae Su pada Gang Tae. “Kalian pacaran? Kamu suka wanita psikopat itu?”
“Kamu sudah mabuk?”
“Lantas kenapa kamu naik motor menjemputnya saat hujan? Jika kamu tidak menyukainya, kenapa kamu membawa dia ke tempatmu. Memberi makan dan tempat tidur? kamu beramal sekarang? Kamu beragama sekarang?”
“Birnya tidak terasa.”
“Gang Tae yaa.. jangan melakukan yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu bisa mati mudi.”
“Mati muda bukan mati mudi.”
“Pokoknya harus berhati-hati. Di hari pertama kalian bertemu, wanita itu menusukmu dengan pisau.”
“Benar.”
“Kamu sedang mengenang masa itu dan menjadi sentimental?”
“Bukan begitu.”
“Yak!!!! Psikopat tidak memandang umur dan jenis kelamin. Dalam sejejap bisa berubah menjadi monster. Lihat tanda ini. kamu harus mengingatnya.” Jae Su menunjuk pada tangan Gang Tae. “Selanjutnya bukan telapak tangan, tapi…bisa saja nyawamu melayang.”
“Benar. Aku seharusnya menghindar.”
“benar. Itu yang seharusnya kamu lakukan.”
“Lebih baik menjauhinya?”
“Tentu saja. jangan mendekatinya.”
“Tapi Jae Su, aku terus lupa.”
“Menganai apa?”
“Segalanya. Mengenai luka. Kupu-kupu, dan bahkan Hyung. Terkadang aku melupakan segalanya. Jadi, terkadang tolong ingatkan aku. Supaya aku cepat sadar.”
“Baiklah. Aku mengerti. Jangan begitu.”
“Kenapa? Aku seperti joker?”
“Bukan. Chukky.”
Lanjut ke bagian 6 klik di sini yaaa…