Sinopsis Marriage Lyrics and Divorce Music Episode 1 (Bagian 1) – Sebuah drama korea tentang tiga perempuan yang ada dalam pernikahan, ada yang usia 30an, 40an, dan 50an. Ketiga perempuan ini bekerja dalam bidang yang sama. Mereka ada di bidang penyiaran.
Mari dimulai!!!
Episode perdana tentu saja menunjukkan bagaimana karakter dalam drama ini. Karakter para Yeoja (perempuan).
Bu Hye Ryeong nampak sibuk dengan Sa Pi Young. Mereka saling menyapa di lorong. Bu Hye Ryeong masuk ke dalam ruangan band. Menikmati musik yang sedang dimainkan dan mengingat dirinya dengan suaminya Pan Sa Hyun.
Mereka ada di kamar pengantin.
Sang suami berkisah tentang bagaimana dirinya jatuh cinta pada istrinya. Saat dulu istrinya ada di ruangan dengan celana longgar dan memainkan drum. Sang suami merasa istrinya sangat cantik waktu itu.
“Apa harapanmu dari suamimu ini?”
“Jangan berubah.” Ucap Sang Istri.
“Tentu saja.”
“Apa yang kamu harapkan dariku?” Ucap sang istri.
“Bisakah kamu berpakaian dan bermain drum seperti itu pada ulang tahun ke 60?”
“Kalau kamu berusia 60 tahun. Aku berumur 62 tahun.” Ucap sang istri. “Apa keren nenek-nenek melakukan hal itu?”
“Kamu pasti keren. Kamu tidak akan menua meski berusia 100 tahun. Kamu tahu kenapa? Karena aku tidak akan menua. Wanita tidak menua selama ada pria yang mencintai mereka.” *halah pretttttttttttt.
“Darimana kamu tahu?”
“Lihatlah ibuku.”
“Ibumu sudah menua.”
“Ahh ayahku sedikit tidak menyukainya.”
“Awas saja kalau bohong.” Ucap sang istri.
Mereka pun nampak bahagia. Biasanya kebahagiaan di episode awal adalah kebohongan.
****
Kembali lagi ke studio. Seorang perempuan dengan sigap menyilakan para penonton masuk karena akan on air.
Sementara itu di lorong seorang pria bertanya pada Sa Pi Young. “siapa bintang tamu kali ini?”
“Aku mengundang band bernama April Second. Band baru.”
“Apakah kamu adalah penggemarnya? Antara produser, DJ dan penulis.”
“Aku mencoba menghangatkan suasana. Responnya juga baik.”
Mereka pun masuk ke radio.
****
Di dalam radio. Seorang penulis senior nampak sibuk membuat tulisan. Dia adalah Lee Shi Eun.
Acara siaran langsung akan segera dimulai.
Namun….
Saat salah satu staf memberikan arahan pada penonton. Seorang penonton bertanya pada pengarah. “Apa yang kamu sukai dari suamiku? Wajah, kepribadian, atau uangnya? Suamiku Park Jae Hun. Jawab aku!!!! Kamu pasti punya alasan untuk memacari pria beristri. Kamu punya kakak laki-laki dan orang tuamu masih ada. apakah orangtuamu tahu? Bahwa putri bungsunya memacari suami orang? Bukan hanya sekadar makan atau mengobrol bersama. Kalian libur bersama ke singapura bukan? itu bukan pacaran. Itu perselingkuhan. Apa definisi perselingkuhan? Kamu pasti tahu karena kamu lulusan sastra korea dan seorang penulis. Kenapa diam saja? begitukah orangtuamu mengajarimu? Untuk menjadi perusak rumah tangga dan merayu pria?”
“Tidak.” Ucap Si Mbak.
Sang MC, Bu Hye Reong mencoba menenangkan. “kamu bisa mengatakan ini setelah siaran.”
“Siapa yang mengajarimu?” ahjumma itu meninggikan suaranya.
“Aku belajar dari cinta.”
“Apa? cinta? Penulis ini berpacaran diam-diam dengan suamiku. Bagaimana menurut kalian? Kudengar DJ nim sudah menikah. Bagaimana kamu jika berada di posisiku?”
“Aku mengerti situasinya, tapi…” Ucap DJ Bu.
“Aku ingin tahu dia.” Ahjumma melihat pakaian si mbak selingkuhan yang pakaiannya kaos dan jins. “Dia benar-benar atraktif.”
PD Sa mencoba menyela. “Maaf tapi…”
Eehh ada penonton pria lain menyela juga. “Ini bukan hanya wanita yang salah. Minta dulu penjelasan dari suamimu.”
Sang adik bertanya. “Oppa. Apakah boleh berpacaran dengan pria beristri? Jangan mengambil jalan yang salah.”
“Kamu tidak tahu apa pun soal pria, anak sekolah.”
“Aku tidak tahu. Tapi mengerti dari sikap ayahku. Ayahku juga pergi karena wanita seperti itu.”
“10 menit lagi siaran akan dimulai. Tolong keluar…” Ucap penulis Lee.
“Aku sudah selesai.” Ucap ahjumma. Saat Mbak pelakor baru beberapa langkah. Berkata lagilah dia. “Apel curian memang enak. Tapi seharusnya kamu minta maaf. Kamu tidak ada bedanya dengan babi dan hewan buas. Jika kamu tidak berhenti. Akan kubuat keluargamu malu, Lee Yeon Hui.”
Lee Yeon Hui marah. “Kudengar, sebelum menikah, kamu berpacaran dengan 3 pria sekaligus, Bu Park. Pertama, kamu berpacaran dengan temanmu. Obob bersama setelah minum-minum. Kamu bahkan berencana hamil dengannya. Kamu mencuri pacar sahabatmu. Lantas apa bedanya? Dia tidak meminta aborsi. Dia ingin bertanggung jawab. Dia tidak mencintaimu. Kamu belum bangun saat dia berangkat kerja. Kamu hanya buatkan sarapan sekali saat ada orangtuanya. Dan hanya telur goreng dan sereal. Kamar-kamarmu penuh dengan barang mahal. Anggota VIP Mal Cheondangdom, Apgujeong.”
“Suamiku juga membeli barang mewah untuk dirinya.”
“Karena itu dia menyukaiku. Aku cantik meski hanya pakai celana jins dan sweter usang. Aku yang tidak paham mode, miskin, dan kampungan ini membuat perasaannya tidak keruan. Aku berusaha mengabaikannya. Tapi itu tidak mudah. Aku juga begitu. Sebenarnya…aku juga gelisah. Aku sangat menderita dan tersiksa. Tapi sekarang tidak. Tentu aku tahu ini perselingkuhan. Tapi aku tidak peduli lagi. Akan kulakukan seperti keinginannya. Aku sudah menolak meski dia akan memilihku setelah melepaskan semuanya. Aku tanya. Kamu mau apa? apa kamu mau bercerai darinya? Apa ayahmu direktur Hanyang Diary? Dan ibumu seorang pemusik, mengajarimu hal itu? memacari banyak pria dan memilihnya seperti barang? Lalu menikah dengan yang terkaya?”
Penulis Lee akan ditampar. Tapi tangannya mencegah dan mau direkam kalau-kalau dia dipukul.
“Aku tahu aku bersalah. Tapi setidaknya jangan libatkan orang tua.
klik di sini untuk kelanjutannya.