Sinopsis Marriage Lyrics and Divorce Music Episode 1 (Bagian 2) – Episode sebelumnya di sini. Terima kasih sudah mengikuti yaa. mau dibagi menjadi beberapa bagian masih belum jelas. BTW, SAYA REKAP SAJA YAAA….
PD meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Penulis junior Lee menangis. Dan ahjumma Park pergi dari ruangan siaran.
****
Acara radio pun on air juga. seorang Omma langsung menyalakan radio dan mendengar suara DJ-nya. Ia merasa lega. *ini belum jelas siapa.
***
Ketiga peran utama langsung gibah di kafe. Ahjumma penulis Lee berkata. “Seseorang tidak bisa dinilai dari penampilan luarnya saja. padahal dia terlihat polos.”
“Justru karena polos, akhirnya terlibat dengan pria beristri.” Ucap PD. “Berapa usia pria itu?”
“aku tidak ingin tahu.”
Mereka lanjut gibah. Menurut mereka tidak mudah bercerai apalagi sudah ada anak. Pria lebih mementingkan keturunan dibandingkan istri. PD pun meminta penulis Lee memperhatikan penampilannya supaya suami tidak selingkuh.
Sementara DJ bilang kalau lebih baik bercerai jika tidak ada cinta dalam hubungan. PD menasehati jika menikah, memang harus banyak menahan sesuatu. Jika tidak. Jangan menikah.
****
Rupanya, PD Sa menikah dengan mertua kaya.
Dan saat di rumah. Suami dari penulis Lee meminta “menyudahi saja…” suami dari Penulis Lee adalah seorang dosen.
***
Penulis Lee rupanya punya dua anak. Anak bungsu lelaki, merasa Ibu mereka lebih tua dibandingkan sang ayah. Padahal dulu, Ibu mereka cukup cantik.
Nampak keluarga yang normal dengan dua anak yang manis. Tapi wajah sang suami nampak tidak bahagia.
****
Keluarga PD Sa juga nampak bahagia. Mereka punya satu anak bernama Ji A. Sang suami berprofesi sebagai seorang dokter.
Nenek pun menelepon menantunya. Bilang baru sampai di korea usai dari Filipina. Aaahh rupanya Emaknya PD.
***
Tuan Park. Sang dosen. Mengajak Penulis Lee keluar.
Ia berkata akan meninggalkan istrinya.
“Sudah cukup hidup begini.”
“Kamu ingin bercerai? Kenapa?”
“Aku hanya ingin saja.”
“Katakan alasannya. Pasti ada alasannya. Wanita lain? lantas?”
“Sudah 31 tahun kita bertemu. Sejak umur 19 tahun. Kita akhiri saja.”
“Kamu tidak menyukaiku lagi? Itu alasannya?”
“Bukan alasan sederhana seperti itu. hanya saja. aku merasa berat menjadi kepala keluarga.”
“Kalau begitu istirahatlah. Kucarikan apartemen studio. Kamu bisa tinggal sementara di sana.”
Tekad sudah bulat. Sang suami mau cerai. Eeeh anak sulungnya menelepon dan minta disetrikakan jaketnya. Padahal bisa kan? Merapikan sendiri. udah anak muda juga.
Penulis Lee pun keluar. Ia nampak sedih. Tapi tidak berkata apa-apa lagi.
****
PD Sa memutuskan menemui Ibunya sendiri. sang Omma agak kecewa karena tidak melihat cucunya Ji A.
PD sangat jutek. “Kenapa pulang?”
“Aku merindukanmu. Omma juga sudah berumur.”
“Kembalilah.”
“Omma bukan tidak tahu perasaanmu,.”
“Maka jangan bicara. Aku akan bilang Yu Sin bahwa saudara ibu sakit. Segera pesan tiket. Ibu tahu sifatku. Aku benci bicara dua kali.”
“Bagaimana ibu bisa meredakan amarahmu?”
“Jangan hubungi suamiku lagi. Pergi. Omma selalu bertindak sesuai keinginan. Jangan campuri hidupku.”
****
Kita ke keluarga DJ dan suaminya Pan Sa Hyun. Sang suami bangun dan mencari buku tafsir mimpi. DJ berkata belilah lotre esok harinya dan jangan membangunkannya ketika ia tertidur.
Mimpi tentang babi. Harusnya sih mau dapat anak.
Tapi kayaknya DJ nggak mau punya anak.
****
Ada pemandangan menarik. Saya pikir perempuan muda. Ternyata neneknya Ji A dari pihak ayah. Sangat muda.
Ia ada di kolam renang.
***
Pan, suami dari DJ nampak mencurigakan. Ia menelepon. “Apakah tidurmu nyenyak? Semalam aku mimpi kehamilan. Aku memimpikannya… aku akan cerita. Jangan lewat telepon. Kamu mau makan sesuatu? Jam 18.30?”
Telepon ditutup.
Pan Sa Hyun nampak gembira.
*****
Bu mendapatkan telepon dari mertuanya. Karena ayah mertua mimpi menantunya hamil. Bu menjelaskan bahwa dia tidak hamil sama sekali.
*jangan-jangan hamil dari perempuan lain.
Dan Pan Sa Hyun sibuk mencari info tentang bagaimana memberikan perhatiaan saat awal kehamilan.
****
Ibu dari PD akhirnya mengalah dan menelepon menantunya bahwa dia akan pergi lagi.
Sang menantu datang ke rumah mertua.
“Pi Young merasa ayahnya mati karena aku. Padahal ayahnya selingkuh dengan rekan kerjanya. Aku tidak memaafkannya. Saat sedang mengurus perceraian, ayahnya menjemput Pi Young di sekolah. Kemudian mengalami kecelakaan. Dia melarangku bertemu Ji A dan memintaku ke Filipina. Aku ingin bertemu dengan Ji A setidaknya satu bulan.”
“Tetaplah di sini. Aku akan bicara dengannya. Ji A juga merindukan neneknya.” Sang menantu pun memperlihatkan foto dari Ji A.
****
Orangtua dari Pan Sa Hyun sangat mengharapkan seorang cucu.