Sinopsis Mother of Mine Episode 20 Part 1

Sinopsis Mother of Mine Episode 20 Part 1 – Episode sebelumnya ada di sini yaaaa… untuk selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini. monggo… selamat menikmati.

In Sook makan bersama dengan para genk sosialita. Para istri grup kayahhhh rayaaahhh… kemudian Tae Joo menelpon. Tae Joo tanpa babibu mengatakan pada In Sook untuk memaafkan Mi Ri. Sayangnya, In Sook meminta agar Tae Joo tidak usah membahasnya lagi.

Keadaan mendingin lagi. Mi Ri sudah cuek lagi terhadap Tae Joo saat di kantor. Hingga Mi Ri mendatangi Tae Joo ketika Tae Joo sedang minum-minum.

“Katakan, kenapa kamu marah sekali kepadaku.” Ucap Mi Ri.

“anda yang marah kepadaku.”

“Jadi, kamu tahu aku marah.”

“Ya. anda marah karena aku tidak sopan kepada anda. Benar bukan? Jadi, aku minta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya.”

“Ya, baiklah. Aku mengerti kamu marah. Kita pergi ke sungai Han dan bermain bersama. Tapi tbtb aku memarahimu karena kamu tidak sopan. Kamu kecewa setelah semua usamamu untuk menjilatku. Bukan begitu?”

“Aku tidak berusaha menjilat anda. Aku melakukannya karena suka.”

“Apa?”

“Kenapa? aku tidak boleh menyukai anda? Kenapa tidak?”

“Yakkk Han Tae Joo Sshi. Baiklah. Aku tidak menyangkal semua perlakuan tulusmu kepadaku. Tapi kamu salah karena meneriakkan namaku saat mabuk.”

“Jangan bahas soal mabuk. Anda pingsan saat mabuk. Btw, kenapa anda melakukan itu pada CEO?”

“Untuk apa bertanya? Itu karena temperamen burukku. Terkadang, aku tidak bisa mengendalikan temperamenku. Aku seperti kerasukan saat marah. Aku akan marah-marah dulu tanpa menghadapi akibatnya nanti. Tapi kali ini cukup parah.”

“Anda akan mengulanginya?”

“Pikirmu aku gila? Aku tidak mau dipecat. Lalu saat melihatmu menentangku, aku sangat merasa buruk. Jadi, aku memutuskan untuk berhati-hati. Kamu puas sekarang?”

“Meski begitu? apa masudnya “bos wanita”? kulihat anda cenderung bicara dengan kasar.”

“Ahh aku minta maaf soal itu.”

Mereka pun akhirnya makan bareng. Mi Ri makan dengan dengan lahap. “Apa kamu baru pertama kalinya melihat orang makan?” Tanya Mi Ri.

“Ya. kali pertamaku melihat anda makan seperti kuda.” Wkwkwkwkw “Saat aku menjadi manager umum termuda. Para eksekutif tua lainnya sangat membenciku sampai aku bingung. Kamu tahu bagaimana caraku bertahan? Aku makan. Aku makan banyak dan bertahan. Jadi, jangan panggil aku mananger umum lagi, panggil sunbae saja saat di luar.”

“Neee Sunbae…” eeehhh cieee nanti panggil yeobo nih.

****

Keduanya pulang dan jalan bareng. “Ahhh kapan musim semi datang?” Ucap Mi Ri.

“Selagi sunbae kesal dan marah-marah. Kini sudah mau berakhir. Ahhh ada sesuatu yang tidak kupahami. Anda sering berteriak dan membentak, tapi bisa-bisanya bilang mengajak minum mentraktir.”

“Aku memakai kesempatan “Ibu”.”

“Apa?”

“Aku memakan masakan ibuku dan bernyanyi sekuat tenaga bersama adikku. Itu membuatku menjadi lebih baik.”

“Itu ide bagus. Aku iri.”

Dan entah bagaimana. Mi Ri kembali terpeleset dan kembali ke pelukan Tae Joo. Mereka saling memandang da saat itu pemandagan emang lagi bagus. Daun-daun berguguran.

“Anda ini…ceroboh sekali.” Ucap Tae Joo. Tae Joo memeriksa kaki Mi Ri dan Mi Ri gemetaran. “Aku sudah menyuruh anda memakai sepatu hak tinggi saja. anda tidak apa-apa?”

“Aku baik-baik saja..”

Akhirnya… Mi Ri kembali pulang denga dipapah. *curiga Mi Ri yang jatuh cinta duluan kalau begini.

****

Mi Hye membantu di kedai sampai membuat pegawai paruh waktu merasa kehilangan pekerjaannya. Woo Jin sendiri di tempatnya uring-uringan karena menerima banyak naskah aneh.

“Apa? Tidak ada yang berguna?” Tanya Peter pada Woo Jin yang membuang naskah.

“Bisa tolong berhenti menerima proposal apapun? Kita terus mendapatkan naskah aneh-aneh. Ini semua apa?”

“Semua itu novel daring paling populer. Banyak yang membacanya.”

“Ini bukan hanya soal terlaris. Mereka tidak memenuhi syarat untuk kualifikasi kita.”

“Mereka tidak memenuhi syarat untuk kualifikasi Dong Dam Gil? Memangnya kita seperti apa?”

“Modern, elegan, dan berkelas.”

“Ahhhh… Twenty is winter…. Thirty is fall?”

“Yak!!!!”

“Kang Mi Hye hanya perlu diasah sedikit. Dia mampu menulis apa yang kamu inginkan. Bukankah kamu merasa menyesal karena memang sudah tahu?” Peter pun pergi.

***

Woo Jin masuk ke dalam gudang. Ia membuka kotak. Di dalamnya ada buku tulisan Kang Mi Hye yang sudah usang.

Di depan buku itu tertulis…

Saat ilmu eksak kekurangan latar belakang kesusastraan dan hanya berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan, umat manusia akan terjebak dalam bahaya besar. Satu-satunya cara untuk menghindari perangkap itu adalah membaca karya sastra kuno dan tidak melarikan diri dari karya sastra yang menggambarkan emosi manusia. Woo Jin…. ayah mau kamu mengesampingkan ilmu eksak dan rasionalitas. Serta membaca banyak buku bagus untuk meningkatkan kepekaan emosimu. Jadi, ayah mengirimkan ini. dia penulis hebat. semoga kamu membaca ini.

****

Mi Hye beratem dengan pegawai paruh waktu karena Mi Hye banyak mengambil pekerjaannya. Hingga Woo Jin dengan diam-diam datang sebagai pembeli.

***

Di kamarnya. Emak masih sangat kesal dan hanya tidur-tiduran. Paman Young Dal berusaha menenangkannya dan mengatakan ada telpon dari Mi Sun. Masih kesallll…. dilempar dong ponselnya begitu aja.!!!!

Lanjut ke bagian 2 yaaa…. klik di sini.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!