Sinopsis Mother Of Mine Episode 29 Part 1

Sinopsis Mother Of Mine Episode 29 Part 1- Episode sebelumnya ada di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini yaaaa guysss…

“Apa? Tapi kita harus meminta persetujuan pimpinan dahulu. Katanya dia mau bicara dengan Bu kang secara pribadi.”

“Aku yang akan bicara dengan Pimpinan.” Ucap In Sook. “Yang harus kamu lakukan hanyalah menerima pengunduran dirinya sesuai protokol.”

“Baiklah.”

Wajah In Sook kembali penuh kebencian.

***

Hari ini, Tim Pemasaran sedang bekerja di toko. Han Tae Joo dengan ketampanannya berhasil membawa para perempuan masuk ke toko untuk mencoba teh dan baju.

*seperti hal yang yang nggak ada masalah. Mi Ri pun ikut bekerja.

Emak pun di kedai sudah mulai bekerja dan uring-uringan lagi.

***

“Ada apa denganmu? Apa kamu seorang penguntit?” Tanya Mi Hye pada Jae Bum di dalam mobil. “Sudah kubilang jangan muncul dahulu. Kamu harus menjauh agar bisa fokus menulis. Kamu pergi bertahun-tahun saat naskahmu terpilih untuk dijadikan drama. Kenapa kita tidak menjauh selagi aku menulis?”

“Bagaimana kabar Mi Ri?”

“Jangan bertanya. Kami harus melewati ini bersama sebagai keluarga. Tapi akan butuh waktu.”

“Kamu benar.”

“Jangan berani-berani menulis soal riwayat keluarga kami.”

“Kamu menganggapku apa? Membayangkan Mi Ri saja suah membuatku hancur.”

“Intinya aku sudah bertekad menulis. Tapi kenapa keluargaku tidak pernah berdamai?”

“Mustahil menerapkan privasimu. Itu tidak mungkin kecuali kamu menghilang.”

“Kamu benar. Mungkin aku harus mencoba itu.”

“Mi Hye, jangan seperti ini dan menulislah dengan giat. Aku sudah selesai dengan naskahku. Jadi, aku memberimu tumpangan hanya di pagi hari. Aku tidak akan menghubungimu di luar itu. Betapa menyenangkannya itu. Aku bisa melihatmu setiap pagi. Serta kamu bisa bekerja dengan tenang. Bukankah itu bagus? Kenapa kamu sungguh manis?”

“Jangan konyol dan berfokuslah menyetir.” Mi Hye pun tertawa digombali.

***

“Aku menghubungi mereka karena kamu menyuruhku.” Ucap Peter pada Woo Jin yang sedang berkemas.

“Bagus. Aku akan menghubungi mereka begitu sampai di sana.”

“Apa kamu yakin tidak akan memberi tahu Mi Hye? Dia mungkin membuat keributan.”

“Dia akan lebih heboh jika kuberi tahu.”

“Hyung… aku merasa ini tidak benar.” Ucap Peter yang mengejar Woo Jin yang hendak pergi. Dan di luar gedung. Ada Mi Hye dan Jae Bum. Wkwkwk.

Woo Jin segera menarik tangan Mi Hye.

“Apa yang kamu lakukan?” Jae Bum pun panik.

“Jangan ikut campur Tuan Bang.”

Wkwkwk… Mi Hye diculik untuk lokakarya.

***

Mi Hye dan Woo Jin pun saling bicara di mobil.

“Kamu mau aku mengompensasi karena tidak menulis, bukan? Kamu tahu aku tidak punya uang untuk membayarmu, jadi, kamu mau menjualku ke suatu tempat. Bukan?”

“Kurasa kamu memang penulis. Kamu bisa mengarang cerita ketika mendesak. Tapi itu ide bagus. Serahkan ponselmu. Mulai sekarang, aku tidak memberimu privasi.”

Mi Hye pun diminta menghubungi Ibunya dengan ponsel milik Woo Jin.

“Tapi, kita mau ke mana?” Tanya Mi Hye.

****

Mi Sun bertemu dengan suaminya saat makan siang.

“Kenapa lama sekali?” Mi Sun pun kesal.

“Ayolah. Aku dari kantor. Aku tidak bisa keluar terburu-buru saat jam makan siang.”

“Kamu akan bagaimana sekarang? Ibumu mau kita membayar untuk mengasuh Da Bin.”

“Ibuku tidak bisa dipercaya. Apa menurutmu dia sungguh-sungguh?”

“Kamu tuh ya? Kamu tidak dengar ucapanku kemarin malam? Dia sungguh-sungguh saat meminta 1.200 dolar.”

“1200 Dolar?”

“Aku juga bukannya tidak tahu bahwa itu sulit bagi ibu. Tapi dia benar-benar mengejutkanku. Saat dia menawarkan mau menjaga Da Bin. Aku tidak membuat perhitungan finansial. Saat ibuku menjaga Da Bin, dia menyuruh kita menabung dan membayar utang kita. Aku tidak ada rencana. Hipotek kita, uang sekolah Da Bin, biaya hidup sehari-harim dan biaya rumah. Kita nyaris tidak bisa menabung. Bagaimana bisa menyisihkan 1200 dolar per bulan? Serta sejujurnya, aku kesal pada Ibu.”

“Apa salah ibuku?”

“Saat kita menikah. Kita seharusnya bisa membeli studio di dekat tempat kerja kita. Tapi dia memaksa kita tinggal dekat dengannya. Jadi. Kita membeli apartemen lebih mahal.”

“Ahhh ibuku sungguh-sungguh.”

“Aku tidak bisa membayarnya 1200 per bulan.”

“Aku akan bicara dengan ibuku malam ini. Kamu jangan khawatir.”

Kemudian yang dilakukan Mi Sun adalah saat melihat suaminya membawa sepeda. Mi Sun menginginkan sepeda itu untuk dijual. Dan Jin Soo pun malah kabur.

***

Mi Hye dan Woo Jin sampai di suatu tempat.

“Kita di mana?” Tanya Mi Hye. Kemudian Mi Hye melihat foto ayah Woo Jin.

“Ini ruang menulis ayahku. Dia biasanya kemari setiap kali terlalu terganggu di Seoul dan menutup diri untuk menulis.”

“Kenapa kamu membuatku kemari?”

“Bukankah kamu ratunya terganggu? Virginia Woolf bilang ini di kamarnya sendiri. Jika seorang wanita mau menulis, dia butuh uang dan kamarnya sendiri.”

Woo Jin pun membuka ruangan lainnya.

“Walaupun hanya sekali, cobalah sendiri. Kamu membawa laptop?”

“Ya.”

“Toiletnya ada di dalam dan makan malam pukul 18.00. sampai saat itu, berkonsentrasilah.” Woo Jin pun memutup pintunya.

****

Hingga larut malam, Mi Ri masih nampak bekerja di toko dengan anggota tim lainnya. Sebagai hadiah, Mi Ri memberikan kartunya untuk makan setiap anggota tim. Sedangkan Mi Ri sendiri tidak ikut serta.

Tae Joo yang tahu, langsung mengejar Mi Ri.

“Kamu tidak bisa meninggalkan kami.” Ucap Tae Joo.

“Kenapa? Kamu sebaiknya minum-minum dengan rekan kerjamu.”

“Kamu bahkan tidak memberitahuku. Kamu mau kemana? Apa kamu mau menemui mantan kekasihmu yang membuatmu menangis? Kita bahkan belum berkencan.”

“Aku mau menemui ibuku, kenapa?”

“Kenapa? Ada yang tidak beres? Kamu membutuhkan dia lagi?”

“Tidak. Ibuku yang sakit. Bukan aku. Aku akan memeriksa restoran dan membantunya.”

“Apa ibumu sakit parah? Aku juga pelayan yang baik.”

“Kita bisa bertemu lain kali ya?”

Ehhhh Tae Joo malah memegang tangan Mi Ri.

“Apa kamu mengikutiku keluar hanya untuk menggenggam tanganku?”

“Aku boleh bertindak lebih?”

“Bagaimana jika ada yang melihat?”

“Semua orang sibuk bekerja. Urus ibumu dengan baik dan bantu dia juga. Jika kamu butuh bantuan, segera hubungi aku.”

Dan tbtb pada Pak Park mencari Tae Joo. Mi Ri langsung melepaskan tangannya. “Han Tae Joo, apa yang kamu lakukan dengan Bu Kang?”

“Taxi,,,,,” Tae Joo  taxi. Sebagai alibi.

lanjut ke bagian 2 yak! klik di sini.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!