Sinopsis Mother of Mine Episode 38

Sinopsis Mother of Mine Episode 38 – Episode sebelumnya ada di sini, selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini yaa guys, terima kasih sudah mengikuti di besokpagi.com yaaa… selamat membaca.

“Aku tidak hanya menyukai Kang Mi Ri sebagai wanita. Aku juga menghormati dia sebagai bosku. Aku mau belajar lebih banyak hal darinya. Di mana lagi bisa kutemukan bos sekompeten dirinya?”

Pimpinan kemudian marah. “Apa perusahaan ini lelucon bagimu? Beraninya kamu menodai penerus hanya karena ayah menuruti kemauanmu?”

“Ayah dan Ibu bukanlah alasan aku masuk hansung apparel. Apa lagi untuk menjadi penerus. Aku masuk ke perusahaan ini untuk belajar dengan benar. Lalu untungnya, aku bertemu dengan Kang Mi Ri. Berkat dia, aku banyak belajar dengan sukacita. Jadi, aku akan terus bersamanya dan belajar lebih banyak.”

Tae Joo pun pergi meninggalkan ayahnya dalam kondisi marah.

***

In Sook memberi nasehat. “Dia levelnya jauh darimu, kenapa harus keras kepala sekali?”

“Ibu terus mengecewakanku belakangan ini. Ibu bukan orang semacam ini, benar? Ibu tidak menggolongkan orang berdasarkan kelas sosial mereka.”

Lagi-lagi adu argumen guys, lelah sekali mimin.

***

Bos dari tiongkok pun datang. Mi Ri menyambutnya di lobi. Mereka berdua bicara dengan bahasa mandarin.

“Bu Kang, kamu nampak lebih cantik sejak pertemuan  terakhir kita. Apa kamu satu-satunya pegawai di perusahaan ini? Kenapa semua orang mengikutimu?”

“karena akulah yang bertanggung jawab atas tiongkok. Bu Jeon akan segera tiba.”

Saat mereka masuk lift. Tae Joo melihat semuanya.

Masalah kenaikan jabaran Kang Mi Ri sudah terdengar oleh para pegawai lain.

****

Mi Hye masuk ke lantai atas dan tidak tahu Woo Jin sedang berganti baju.

“Maaf. Aku tidak tahu.” Ucap Mi Hye yang kaget. Eeehh Mi Hye sekarang pakai rok lhooo.

“Kenapa masuk tanpa mengetuk pintu?”

“maaf. Kamu tidak pulang semalam?”

“Tidak.”

“Kenapa? Bukankah tidur di sini tidak nyaman? Kamu juga tidak makan dengan teratur. Kamu bisa sakit.”

“Ada yang harus kupikirkan. Aku punya pertanyaan untukmu. Letakkan itu dan duduklah sebentar.”

“Apa hubunganmu dengan Bang Jae Bum? Jangan hiraukan opiniku dan katakan sejujurnya. Aku butuh informasi jelas sebelum memosisikan diriku. Apa kalian berpacaran?”

“Tidak. Kami tidak pernah melakukan apa pun sampai bisa dibilang berpacaran. Kami bukan sepasang kekasih.”

“Lantas, dia mantan kekasihmu?”

“Itu benar kami pernah berkencan. Tapi saat itu kita tidak melakukan apapun. Bagaimana mengatakannya ya?”

“Lantas, aku bisa menganggap kalian sebagai teman biasa?”

“Ya teman. Tapi menyebut kami teman sebenarnya kurang tepat. Dia tahu jumlah sendok di rumahku, sedangkan aku tidak.” Wkwkkwkwk. “Bahkan jumlah celemek pun dia tahu.”

“Kalian lebih seperti teman daripada kekasih. Lebih seperti keluarga daripada teman.”

“Ya. Kami seperti keluarga.”

“Jika kalian bukan sepasang kekasih. Akan kuteken kontrak dengan Bang Jae Bum. Mi Hye, kamu tidak keberatan?”

****

Peter sendiri menemui Jae Bum dan tahu kabar bahwa naskah Jae Bum akan dibuat remake di india.

“Kamu menerima tawaran dari Bollywood juga?”

“Itu bukan hal habat. Drama yang dibuat ulang tidak mahal. Mungkin sekitar 100.000 dolar. Omong-omong… kontrak kita…”

“Kontrak kita akan berjalan lancar. Jangan khawatir.”

“aku mengandalkanmu. Dol Dam menjadikan kita teman. Jangan lupakan itu.”

“Tapi, aku kemari untuk jujur kepadamu. Kamu tidak perlu terlalu khawatir soal hubungan Woo Jin dan Nona Kang. Woo Jin terlalu sering disakiti dan tidak berniat berkencan. Dia jarang membuka diri, terlebih lagi kepada wanita. Jadi, jangan khawatir.”

“Bukan Kim Woo Jin yang tidak bisa kupercaya. Woo Jin mungkin menganggapnya sebagai adik perempuan. Tapi Mi Hye. Karena aku mengenal Mi Hye sampai ke dalam-dalamnya. Bahkan lebih dari ibunya sendiri. Olehkarenanya, aku mengajukan syarat tambahan.”

“Silakan.”

“Aku juga mau meja kerja di kantor kalian.”

“Meja kerja? Tapi kamu sudah punya kantor sebagus ini.”

“Ya. Aku akan ke kantormu setiap hari.”

****

Da Bin dijemput oleh Mi Sun. Saat Mi Sun akan menitipkan Da Bin lagi esoknya, tetangga itu tidak bisa melakukannya.

Di pelataran taman, saat Da Bin akan menyapa nenek Mi Ok. Da Bin ditarik lagi oleh Ibunya. Masih terjadi perang dingin.

Mi Ok sendiri terus bertengkar dengan suaminya hingga minta cerai dan curhat ke para teman-teman lainnya. Bahwa suaminya sangat jahat dan selalu membela menantunya.

****

Mi Ok pulang bersama dengan kakek guru pembuat tembikar. Saat Mi Ok galau, gurunya banyak menyemangati dan memujinya.

Saat berada di dalam mobil inilah, Mi Sun memergoki mertuanya sedang bersama pria lain di dalam mobil.

****

Mi Ri berjalan bersama Tae Joo.

“Menurutmu bagaimana? Apakah pimpinan Wang akan menerima tawaran kita besok? Jika dia terus bersikeras dengan caranya, negosiasi ini tidak akan cukup untuk mencapai kesepakatan. Kita harus ke Tiongkok.”

“Tenangkanlah pikiranmu. Pikirkanlah hal lain. Pikirkan tentang aku juga. Sunbae, aku ingin mengatakan sesuatu. Aku bertanya-tanya tempat yang bagus. Ternyata ini tempat yang lumayan. Di sinilah aku jatuh cinta padamu.”

“Apa? Kamu mau bilang apa?”

Mereka pun duduk berdua.

“Sunbae… ayo menikah. Aku mau menikahimu. Aku mau tetap bersamamu, di mana pun, kapan pun. Dalam situasi apapun. Aku sudah memikirkannya secara matang.”

“Tae Joo, masalahnya… aku juga sangat menyukaimu. Aku amu bersamamu seperti ini selamanya, tapi…”

“Aku mau hubungan yang lebih dari ini. Jadi, mari kita menikah.”

“Tidak. Aku tidak bisa menikah.”

“Apakah aku tidak cukup baik bagimu? Apa karena aku terlalu muda? Karena aku bawahanmu?”

“Bukan itu alasannya.”

“kurasa aku tidak bisa memulai keluarga bahagia. Aku tidak yakin bisa punya anak. masalahnya bukan padamu, tapi padaku. Maaf. Aku harus pergi.”

****

Mi Ri, Pimpinan dari Tiongkok dan Pimpinan Han berada di rumah Tuan Han.

“Grup bekerja akan dilanjutkan dengan yang telah disetujui pda sebelum negoisasi kedua ini. Aku akan menemui anda di Tiongkok lain kali. Pimpinan Wang.” Ucap Mi Ri dalam bahasa mandarin.

“Baiklah. Begitu saja. Bu Kang.”

Mi Ri pun keluar usai mengatakan pada Pimpinan bahwa dia akan ke Tiongkok untuk negosiasi selanjutnya.

Saat di luar pintu, Mi Ri bertemu dengan ibunya dan langsung pergi begitu saja.

****

Pimpinan Wang bertanya pada Tuan Han. “Apakah dia adalah target anda selanjutnya?”

“Apa maksudmu?” tanya Tuan Han.

“Aku hanya bertanya kenapa kamu terus menatapnya. Pak Pimpinan, apa kamu sedang terlibat masalah?”

“Bukan aku. Ini tentang putraku.”

“Ahhhh putramu menyukai Bu Kang. Jangan cemas. Nikahkanlah saja dia.”

“Dia gadis dari kalangan biasa.”

“Itu bahkan lebih baik. Kenapa kamu membutuhkan menantu dari keluarga yang sikapnya angkuh? Wanita cerdas dari kalangan biasa cocok menjadi menantumu. Jika aku jadi kamu, aku kan menikahkan mereka.”

****

Kini In Sook yang menghadap pimpinan.

“apa pendapatmu tentang Kang Mi Ri?”

“Apa? Untuk apa? Ada bilang akan membiarkannya bekerja untuk pimpinan Wang.”

“Tidak. Bukan soal itu. Menurutmu bagaimana dia sebagai seorang menantu? Kenapa kita tidak mengubah rencana dan menikahkan Tae Joo dengan Kang Mi Ri?”

“Pimpinan!!!”

Bersambung… klik di sini kelanjutannya.

You May Also Like

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!