Sinopsis Mother of Mine Episode 43 Part 2

Sinopsis Mother of Mine Episode 43 Part 2 – Episode sebelumnya ada di sini. Selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini ya… terima kasih sudah mengikuti sinopsisnya ya.

Tea Joo datang ke rumah In Sook. Di dalam rumah In Sook sudah ada tamu.

“Han Tae Joo, selamat sudah kembali.” Ucap Sang Perempuan.

“Ahh terima kasih.”

“Kamu sungguh penuh rahasia. Semua orang terkejut mendengar kabar itu.”

Tae Joo pun ikut bergabung duduk. Perempuan itu masih bicara. “Yang lain sudah tidak melihatmu selama 10 tahun. Kita harus berkumpul. Mereka amat merindukanmu.”

In Sook berkata. “Ya. Katanya teman-temanmu kesal. Jin Hyuk dari Grup Kyungin juga kembali dari amerika?”

“Ya. Dia mulai bekerja sebagai Direktur Pengelolaan Junior di Kyunging Electronics pekan depan.”

“So Hee.. maaf, bisakah kamu pergi sekarang?” Tanya Tae Joo. “Maaf, kita bertemu lain kali saja.”

“Baiklah. Bu Jeon, aku tidak apa-apa. Masti ada yang mau Tae Joo katakan.”

Soo Hee pun pergi.

***

“Dia tamu ibu. Kamu tidak berhak memintanya pergi.”

“Ibu. Ibu punya niat lain.”

“Ya. Ibu menyukai So Hee. Kamu tidak bisa menemukan wanita yang lebih baik. Kalian sudah berteman selama bertahun-tahun. Dan latar belakang So Hee bagus. Serta keluarganya, Grup Sungil, juga menyukaimu.”

“Aku yakin sudah jelas-jelas bilang.”

“Ibu mau putra ibu bahagia. Apakah permintaan ibumu itu berlebihan?”

“Ibu mencari seseorang untuk mengisi posisi Bu Kang. Aku berencana mengosongkannya sampai dia kembali. Terlepas dari perasaanku, aku membutuhkan Bu Kang. Perusahaan kita juga membutuhkannya. Tak hanya itu. Dia mengajariku semua yang kutahu soal pekerjaanku. Jika harus belajar untuk mengambil alih. Aku sungguh membutuhkannya.”

“Dia sudah meninggalkanmu. Bukankah menurutmu yang terbaik baginya adalah membiarkannya pergi? Dia punya harga diri yang tinggi. Tidak hanya itu, dia yakin akan dirinya dan merasa bakatnya bisa membuatnya dapat apa pun. Tapi lalu kamu, anak buahnya. Pacarnya, malah dipromosikan lebih dahulu. Tanpa bilang apapun kepadanya. Menurutmu, bagaimana perasaannya sekarang? Akankah kamu kembali menjadi dia? Dia sudah muak dengan perusahaan kita. Itulah alasan ibu bilang menentang hubungan kalian. Ibu tahu dia berbakat. Itulah alasan kita harus membiarkannya pulih sendiri. Setelah dia merasa lebih baik, ibu akan menghubunginya. Seperti kata Pimpinan, ibu kan mengirimnya bekerja dengan Pimpinan Wang.”

“Tidak boleh. Ibu tidak boleh mengirimnya ke mana pun. Aku akan membawanya kembali. Aku tidak bisa menyerah dengannya. Ibu hanya harus menepati janji ibu sebelum aku menjadi direktur.”

****

In Sook menelepon Emak dan malah dimarahi. “apa yang kamu lakukan pada Mi Ri? Apa yang kamu lakukan sampai dia datang kemari alih-alih ke kantor? Kamu memecat putrimu? Kenapa? Kamu takut orang-orang akan tahu dia siapa? Sekejam apa kamu kepadanya sampai dia mengundurkan diri? Perusahaan tempat dia bekerja selama 10 tahun!”

“Bagaimanapun,  tolong urus dia dengan baik untukku.”

“Dia putrimu, kamu akan mengurusnya. Kamu tidak merasa bersalah sudah meninggalkannya bersamaku selama bertahun-tahun?  Kamu tidak merasa bersalah? Beraninya kamu menintaku mengurusnya lagi?”

“aku tutup. Jaga diri kakak.”

****

Mi Sun mengunjungi Emak. “Bibimu, dia mau ibu mengurus Mi Ri untuknya.”

“Dia bernyali sekali.”

“Dia selalu seperti itu. Kita harus bagaimana dengan Mi Ri?”

“Bagaimana dengan pra itu? Dia tidak membawanya kemari?”

“Ibu rasa dia putus dengan pria itu. Dia tidak mau bilang apa-apa. Bagaimana bisa tahu? Pria itu datang ke kedai. Tapi Mi Ri menatapnya dengan dingin dan pergi. Lalu pria itu mengikutinya. Sejak itu, dia mengurung diri di kamar. Tidak melakukan apapun, ibu harus bagaimana?”

“Itu aneh. Aku tidak mengira Mi Ri akan begitu kepada seorang pria.”

“Pria itu berubah banyak. Gayanya berubah banyak. Jadi, paman dan ibu sungguh terkejut.”

“Bagaimana?”

“Citranya, entah bagaimana, tampak berbeda. Dia tampak seperti orang kelas atas. Seperti putra orang kaya.”

“Kurasa dia berpakaian rapi untuk tampil baik di hadapan ibu.”

“Tapi, Mi Ri seharusnya tidak bertemu dengan ibunya. Dia baik-baik saja tanpa ibunya. Kenapa dia butuh ibunya sekarang?”

***

Mi Hye pulang dengan diantarkan oleh Woo Jin. Tentu saja Jae Boom sangat cemburu. Mi Hye dan Woo Jin berada dalam mobil.

“Terima kasih.”

“Kenapa kamu menghindari penulis Bang?”

“Aku tidak menghindarinya.”

“Kamu tidak minum kopi ataupun ke toilet. Kamu bahkan tidak makan siang hari ini agar tidak perlu turun.”

“Aku sedang diet.”

“Kamu makan sate kue beras dengan dua tangan. Kamu tidak mungkin sedang diet. Aku meneken kontrak dengan penulis bang karena tidak ada apa-apa antara kalian berdua. Tapi apa ada sesuatu sekarang?”

“Tidak.”

“Aku mengira penulis bang pria keras kepala yang selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Tapi makin aku melihatnya, makin spesial dia kelihatannya.”

“Dia tidak spesial sama sekali. Dia pria biasa. Berat badannya saja yang di atas rata-rata.”

“Dia amat memedulikanmu. Orang seperti dia amat langka. Jadi, berhentilah kejam kepadanya dan bersikap baiklah.”

“Lantas, aku juga harus bersikap baik kepadamu.”

“Kepadaku? Kenapa?” Tanya Woo Jin.

“Kamu sama sepertinya. Kamu membelikanku sate kue beras dan mengantarku pulang seperti ini.”

“Aku hanya berusaha tidak membuatmu kesal. Agar kamu bisa menulis kisah yang lebih baik. Agar bukumu laris. Aku mendapatkan banyak hal darimu. Aku banyak tertawa berkat naskahmu. Terkadang aku tertawa semalaman. Jika ada seseorang di sampingku, aku akan memintanya memukulku sekali.”

“btw, kenapa kamu tinggal sendiri?”

“Kamu mulai lagi. Sudah kubilang jangan bertanya tentang aku.”

“Kamu mata-mata atau apa? Seperti mission impossible?”

“Bagaimanapun, aku bukan pria luar biasa. Pak Bang yang luar biasa. Dia melakukan sesuatu untuk orang lain, walaupun dia tidak mendapat apa-apa. Itu yang dilakukan orang yang tumbuh dengan cinta. Dia bisa dicintai orang lain walaupun dia tidak berusaha dicintai. Dalam keluarga makmur dan bahagia.”

****

Mi Sun melihat adiknya Mi Hye diantar orang lain dengan amat senang. “Yakkk Kang Mi Hye. Apa itu?”

“Kakak mengejutkanku.”

“Siapa pria itu?”

“Kakak mengenalnya. Dia editor kepala. Kenapa unnie ingin tahu?”

*****

Mi Sun pulang ke ibu mertuanya menjemput Da Bin. Saat baru datang, Mi Ok meminta mantunya menempelkan koyok. Mi Sun merasa tidak enak pada mertuanya, karena telah menyusahkannya. Karena hal itu pula, Mi Sun mengajukan adanya pengasuh pada suaminya yang nggak berguna itu.

Bersambung… klik di sini kelanjutannya.

 

 

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!