Sinopsis Mother of Mine Episode 5 Part 1
Episode sebelumnya ada di tulisan yang ini. Untuk selengkapnya kamu bisa klik di tulisan yang ini.
“Mi Sun!!!!” Ayah mertua pun berteriak karena mendengar Mi Sun meneriaki Ibunya.
Mi Sun dan Jin Soo pun segera membawa Da Bin ke rumah sakit.
***
“Aku minta maaf.” Ucap Emak.
“Kamu tidak perlu minta maaf.” Ucap Ayah mertua.
“aku sungguh minta maaf. Ini semua salahku.”
Emak pun pergi dengan menangis.
***
Da Bin diobati dengan terus menangis. Sementara Ibunya tak tahan dan keluar sambil menangis. Jin Soo pun mengikutinya.
Tak lama, Da Bin pun dibawa pulang. dan Mi Sun terus menghiraukan suaminya.
***
Kembali ke Tae Joo dan Mi Ri.
Tae Joo menaruh kemejanya di dalam mobil dan mengeluarkan blus ungu Mi Ri dari dalam mobil.
“Ini blusmu. Aku sudah mencucinya.”
“Kenapa? Sudah kubilang buang saja.”
“Aku tahu kita akan bertemu lagi. Kamu memberiku kartu namaku. Ahh… kamu manager umum pemasaran. Jadi, kurasa kita akan bertemu lagi. Blusmu nampak mahal, jadi, kurasa kamu akan menghargai kebaikanku. Setidaknya begitu menurutku. Ini…” Tae Joo pun memberikan blusnya.
“Jadi. Kamu mau aku menghargai perbuatanmu? Lantas, kenapa kamu bersikap begitu saat di kantor? Membantahku di depan pegawai lain? kamu yang menumpahkan kopi kepadaku. Dan jika aku terlambat untuk rapat dengan Wong, kita mungkin kehilangan banyak uang. aku tidak tahu apa kamu mau menjaga citramu, tapi aku melakukannya untuk perusahaan. Walaupun aku harus mengorbankan blusku, kamu dengar?”
“Maaf. Aku marah karena perkataan Pak Park. Itu membuatku lepas kendali.”
“Apa yang Pak Park katakan sampai seseorang yang baru bergabung dengan perusahaan lepas kendali seperti itu? katakan kepadaku, dia bilang apa?”
Tae Joo gagap. “Kamu sebaiknya tidak tahu.”
“Han Tae Joo Sshi…”
“Dia bilang aku kekasihmu.”
Mi Ri pun marah… “Ahhh… Dasar Pak Park… “
“Sudah kubilang itu tidak benar, tapi dia sama sekali tidak memercayaiku.”
“sungguh tidak bisa dipercaya! Apa Pak Park itu gila?”
“Aku minta maaf. Bu Kang…”
“Cukup.. kulihat kamu memedulikan setiap orang di kantor. Silakan saja terus seperti itu selama bekerja di kantor. Tapi maaf, aku sudah mulai membencimu. Kamu boleh pergi. Kuharap hal seperti ini tidak pernah terjadi lagi.”
Mi Ri pun masuk ke apartemennya. Sementara Tae Joo mengambil kartu jasa pindahan. Ia pun menatap gedung yang ditinggali oleh Mi Ri….
Wwaaaa naga-naganya sih mau jadi tetangga.
***
Peter Park akhirnya memberikan Mi Hye kopi. “Maaf aku salah mengiramu sebagai penulis lain.”
“Kamu tidak perlu minta maaf.”
***
Di dalam ruangan, Woo Jin bicara dengan penulis yang ditunggu.
“Maafkan aku, aku tidak akan menerbitkan bukumu.” Ucap Woo Jin.
“Tapi awalnya kamu sudah bersedia.” Ucap penulisnya.
“Itu sebelum aku membaca naskahmu.”
“Apa?” Penulisnya pun teriak.
***
Kembali ke Mi Hye dan Park yang sedang mengobrol.
“Maaf sudah menunggu lama. Aku jadi tidak enak.” Ucap Peter Park.
“Tidak apa-apa. Omong-omongm di mana Pak Kim? Kenapa putranya…”
“Kamu sebaiknya mendengar itu dari Woo Jin sendiri.”
Penulis dari ruangan Woo Jin pun turun tangga dan menangis sambil mengumpat. “Dasar bedebah keji!!! Ini bukan satu-satunya perusahaan penerbitan. Berengsek!!!! Tunggu dan lihat saja. aku pasti akan menerbitkan bukuku!!!
Woo Jin pun mulai turun dari tangga. Peter Park pun berkata. “Tidak bisakah kamu bersikap lebih baik? Kamu selalu begini.”
“Ini demi kebaikannya. Agar dia menyerah dengan bukunya yang membosankan itu. dengan begitu, dia tidak akan menyia-nyiakan hidupnya. Dari yang kulihat, dia penulis yang buruk. Bahkan 10 tahun menulis pun tidak akan membantunya. Jika terus menulis, dia akan sengsara seumur hidupnya.” Ucap Woo Jin sambil mengambil kopi.
“Hyung… perhatikan ucapanmu. Kita kedatangan tamu.” Ucap Peter.
“Ahh iyaa… kamu ada urusan apa kemari? Kamu mengenal ayahku?”
“Ya.”
“Bagaimana kamu mengenalnya?” Woo Jin pun duduk berhadapan dengan Mi Hye.
“Itu… dia menerbitkan bukuku.”
“Kamu penulis juga?”
“Ya… benar.” Mi Hye menjawab dengan ragu-ragu.
“Kenapa kamu kemari hari ini? kenapa kamu kemari untuk menemui ayahku?”
“Apa… Kim Tae Joon sakit?”
Peter akan menjawab namun dicegah oleh Woo Jin.”Jangan bertele-tele.”
“Begini… aku kemari…” Mi Hye mengambil naskahnya. “Untuk menunjukkan naskah terbaruku. Aku mau Pak Kim Tae Joon membacanya. Begini… Pak Kim, baik-baik saja bukan?”
“Dia sudah meninggal.”
“Apa?”
“Aku akan mengajak Dol Dam jalan-jalan.” Ucap Peter yang keknya mau kabur aja.
Mi Hye mulai berkaca-kaca. “Apa? Kapan?”
“Pentingkah itu?”
“apa?”
“Kamu tidak tahu dia meninggal. Apa pentingnya kapan dia meninggal?” Mi Hye mulai menitihkan air mata mendengarnya. “Ada urusan lain?”
“Tidak.” Mi Hye pun pergi sambil menangis dan mengambil naskahnya.
***
Mi Hye masih menangis saat di luar. Kemudian Peter Park dan anjing Dol Dam pun mendatanginya.
“Permisi. Apa Woo Jin mengatakan sesuatu yang kejam kepadamu?” Mi Hye menangis. Dol Dam menggong-gong. “tenanglah. Aku minta maaf mewakilinya.”
“Katakan kepadaku di mana Kim Tae Joon?”
Lanjut ke bagian 2 ya. klik di sini.