Sinopsis Mother of Mine Episode 5 Part 3
Episode sebelumnya ada di sini. selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini.
Pak Park pun mulai mengomel di depan pegawai lain. “Kenapa wanita itu tidak menikah saja?”
Salah satu pegawai wanita ngamber. “Kenapa kamu tidak menikahinya? Pak Park?”
“Apa kamu sudah gila?” Teriak Pak Park.
****
Jeon In Seok masih memikirkan saat Mi Ri pura-pura tidak melihatnya saat berada di kafe kantor. Tak lama, Kang Mi Ri pun datang menghadap.
Mi Ri membawa laporan. Mi Ri menghadap dengan menggenggam erat tangannya. In Seok pun menyadarinya. “Kenapa kamu begitu gugup?”
“Apa?”
“Kurasa tidak ada yang perlu kamu khawatirkan soal laporan ini. seperti yang kubilang, kamu memang pekerja yang kompeten.”
“Terima kasih.”
“Kamu mengencani seseorang? Kamu pintar dan cantik. Kurasa ada banyak pria yang mengejarmu.” Tanya In Seok.
“Apa aku harus menjawab pertanyaan pribadi?” Tanya Mi Ri.
“Jadi, kamu memang berani. Apa kamu punya masalah denganku? Apa aku berbuat salah atau semacamnya? Aku penasaran apa itu alasanmu bersikap seperti ini.”
“Tidak. Aku tidak punya masalah. Aku hanya tidak membahas kehidupan pribadiku di kantor.”
“Baik. Aku akan lebih berhati-hati soal itu kalau begitu.”
“Aku permisi.” Ucap Mi Ri.
***
Di koridor… Mi Ri menelpon Ibunya dan didengar oleh In Seok yang kebetulan lewat.
“Omma… aku hanya menelpon untuk bertanya apa ibu tidur nyenyak. Ibu sudah sarapan?” dan In Seok pun terus memandingi Mi Ri dari belakang.
Mi Ri lanjut bicara. “Kenapa suara ibu seperti itu? apa ada yang tidak beres?”
“Tidak ada apa-apa.” Jawab Emak.
“Kurasa ada yang terjadi. Ibu, ada apa? Ibu menangis?”
“Tidak apa-apa. Ibu tutup telponnya.” Emak pun menangis.
***
Ponsel Emak ada di meja. Ketika berdering. Paman Young Dal yang mengangkatnya.
“Ohh… Mi Ri.”
“Samchun… ada apa? Apa yang terjadi pada ibu?”
“Paman tidak tahu apa yang terjadi. Noonim bahkan tidak ke rumah Mi Sun hari ini. dia hanya memangis.”
“Dia tidak ke rumah unnie?”
“Tidak.”
***
Masih penasaran. Mi Ri kini menelpon Jin Soo, suami Mi Sun. Jin Soo nampak gelagapan ketika tahu Mi Ri menelpon.
“Ohh adik ipar.”
“Kakak ipar.”
“Mi Ri, kamu sudah dengar?”
“Ya.” Ucap Mi Ri padahal nggak tahu apa-apa.
“Masalahnya, Mi Sun seharusnya tidak bilang begitu kepada Ibu. Aku paham kenapa Ibu tidak datang hari ini. jika aku menjadi Ibu, aku juga tidak akan datang. sayang sekali, Da Bin harus dijahit dahinya.”
“Apa parah?”
“Hanya beberapa jahitan. Dia baik-baik saja. itu sering terjadi pada anak-anak.”
“Aku paham.” Ucap Mi Ri.
“Tega sekali dia bilang begitu pada Ibunya sendiri.” Ehhh Jin Soo malah ngikutin ucapan Mi Sun… “Omma membuatku gila!!! Aku tidak tahan dengan Ibu!!! Dia meneriaki Ibu seperti itu. astagaaa… dia istriku, tapi aku amat kecewa dengannya kemarin malam. Aku sudah menyuruhnya berhenti. Dia berbuat salah. Bagaimana dia bisa berbuat begitu pada ibumu? Orang tuaku di situ, pasti dia malu di hadapan orang tuaku. Kamu tahu Ibu seperti apa. Dia mengurus Da Bin dengan baik dan membereskan pekerjaan rumah tangga kita. Dia hebat dan patut dihormati. Aku berusaha yang terbaik untuk menghentikannya, Mi Ri. Tapi Mi Sun terus meneriakki Ibu dengan amat kasar. Astagaaa… hanya saja kurasa itu tidak benar. Jadi, aku bilang kepada Mi Sun,….”
Mi Ri mendengarnya kesal bukan main hingga telpon ditutup.
“Dia amat menakutkan.” Ucap Jin Soo setelah tahu sambungannya mati.
***
Mi Ri kini menelpon Mi Sun.
“Yaaaaakkk KANG MI SUN KAMU MAU MATI???? Bagaimana kamu bisa bilang begitu kepada Emak? Kamu anggap dirimu manusia? Bagaimana bisa bilang begitu setelah memanfaatkan Ibu? Ada banyak hal yang ingin aku sampaikan, tapi aku menahannya karena Omma menyayangi Da Bin dan mengaku baik-baik saja. tapi kakak tidak boleh seperti itu.”
“Kang Mi Ri…”
“Ibu bukan pelayan atau pembantu kakak.”
“Bisakah kamu berhenti?” Teriak Mi Sun. “Kakak mau bunuh diri sekarang.”
Saat Mi Ri ngomel. Dibelakangnya ada Tae Joo melihatnya. “Aku tidak peduli bagaimana perasaan Unnie, karena kakak hanya tahu anak kakak. Tapi Omma tidak bersalah. Aku sudah merasa bersaah karena dia membesarkan kita. Kini kakak menyuruhnya mengasuh Da Bin dan memerasnya. Kakak seharusnya kasihan kepadanya, alih-alih mengumpat padanya.minta maaflah pada Ibu sekarang. Jika Ibu masih menangis ketika aku pulang, aku tidak akan membiarkan kakak.”
Dan Mi Sun malah menutup telponnya.
“Yakkkk Kang Mi Sun….” Mi Ri mencoba menelpon balik. Tapi tidak jadi karena ia melihat Tae Joo sedang mengendap-endap.
“Apa kamu Han Tae Joo? Kamu Han Tae Joo bukan?”
Tae Joo pun nengok. “Ya. Bu Kang….”
“Kukira kamu di ruanganmu.”
“Ahhh tadinya…”
“Apa yang kamu lakukan di sini?”
“Itu… aku kemari untuk meminum kopi.”
“Dunia sudah menjadi lebih baik. Kamu setuju bukan? Pegawai baru bisa meninggalkan ruangan untuk minum kopi di mana pun dia mau. Dia bisa mengistirahatkan pikiran, mencari udara segar, dan menatap langit biru seperti ini?… apa? Kamu mau bilang sesuatu?”
“Aku sudah menyelesaikan tugasku sebelum meninggalkan ruangan.”
“Apa katamu?”
“Aku sudah menyelesaikan tugasku.”
“YAKKK han Tae Joo sshi… aku tidak bertanya apa kamu sudah selesai bekerja atau belum. Tentu kamu harus bekerja karena dibayar. Aku membahas sikapmu di kantor sekarang. ini bukan perpustakaan sekolah. Kamu juga tidak bisa seenaknya rehat sejenak selagi belajar. Kamu pikir apa kamu dapat istirahat makan siang?…. kenapa kamu menatapku?”
“Duduk di meja seharian. Bukan berarti giat belajar. Bekerja itu soal efisiensi. Kurasa pekerja harus mendapatkan istirahat sesekali. Itu bisa membangun kreativitas mereka.”
“Apa katamu?”
“Lagi pula, aku tidak pulang. serta aku tidak membuat panggilan pribadi.”
“Hei… Han Tae Joo.”
“Serta aku mengkhawatirkan anda.”
“Ada apa denganku?”
“Aku bisa langsung bekerja kembali,tapi anda… harus menenangkan diri anda dahulu. Kalau begitu, aku akan lanjut bekerja. kembalilah dengan tenang.” Tae Joo memberi hormat dan pergi.
Wkwkwkwkkw.
“Omooo… bedebah macam apa dia?” Ucap Mi Ri.
klik di sini untuk kelanjutannya.
Komentarrrr dulu….
Bedebah ganteng yang jelas. Ahhahahahaha…
Dua orang ini, antara Tae Joo dan Mi Ri. Kok lama-lama makin menyenangkan yaaa? Yang satu galak banget. Yang satu selowww tapi logis.
Jadi penasaran nanti gimana kisah romansa mereka.
Masih belum menguak misteri terlalu banyak yaaa… episode masih panjang syaaalalalala.