Sinopsis Mother of Mine Episode 69

Sinopsis Mother of Mine Episode 69 – Episode sebelumnya ada di sini. Selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini. terima kasih sudah membaca yaa… oh iya, saya cek lagi, drama ini sudah sampai 84. Waaahhhh banyak yaa. kalau nanti tayang lagi jadi 88.

Paman Mi Ri berkata. “Maaf membuatmu datang ke tempat sekumuh ini.”

“Aku sudah mendengar semua dari Tae Ju. Aku hanya melakukan perintah pimpinan. Anda diskors selama 3 bulan dan gaji dipotong selama 1 tahun.”

Paman bersyukur sedangkan ahjumma di kedai marah-marah. Ada dua anak remaja dan ahjumma. Mi Ri bertanya siapa mereka.

“Para keponakanku. Dia anak dari kakakku. Yang sulung mencari kerja tapi belum dapat. Jika keadaan tidak seperti ini, aku mau memberikannya jabatan di Hansung. Serta yang muda, dia make up artis dan bekerja di dunia hiburan. Tapi tidak mudah masuk industri itu saat ini.”

*MiRi kini tahu In Sook adalah tulang belakang dari banyak orang. Adiknya pun takut In Sook diusir.

***

In Sook malah bilang ke Tae Ju untuk melupakan putrinya dan tidak bertanya, anggap saja tidak ada. *iyalah, Mi Ri orangnya.

***

Usai pulang dari menemui Paman. Mi Ri mendatangi Mi Sun dan berterima kasih padanya atas semuanya. Mi Ri juga minta maaf atas keputusannnya menikah dengan Tae Ju.

Keduanya menangis.

***

Jin Soo malah ngambek karena sepedanya dijual Mi Sun juga. Jin Soo tidak mau bicara dengan Mi Sun. Begitu pula dengan Da Bin yang diomeli karena makan sembarangan dan dia diare.

***

Saat pulang, Mi Ri bertanya mengenai keluarga In Sook. “Kemana kakak tertua Jeon In Sook?”

“Dia alkoholik dan berada di pusat rehabilitasi. Dia bermasalah dengan alkohol seumur hidupnya. Selama 10 tahun terakhir. Dia keluar masuk rehabilitasi.”

“Gumawo, aku merasa kamu orang baik.”

“Kurasa Jeon In Sook, bergabung ke dalam keluargaku, sudah mengorbankan banyak hal.”

“Berkorban seperti apa?” tanya Mi Ri.

“Nanti akan kuberitahu.”

***

Kakek Da Bin yang menjadi supir. Menggunakan topi, sayangnya dia mendadak saat menginjak rem karena ada lampu merah. Mi Ok pun ngomel-ngomel. Kakek jadi nggak fokus menyetir dan malah menabrak sampah.

Polisi pun datang.

Polisi menanyai kakek dan kakek menjawab dengan bahasa isyarat. Nenek tentu saja ngomel-ngomel dan mengadu pada polisi.

Dan Nenek Mi Ok pun kaget saat melihat supir itu adalah suaminya. Wkwkwkwk…

***

Mi Ok lanjut marah di rumah. “Kamu menyetir taxi? Itu hal terbaik yang bisa kamu lakukan?”

“Apa salahnya menyetir taxi? Kamu menyepelekan supir taxi?”

“Aku tidak menyepelekan siapapun. Aku menyepelekanmu. Kamu sombong seolah-olah ada urusan penting setiap harinya. Tapi kamu malah jadi supir taxi yang mengerem mendadak.”

“Kamu tahu? Saat aku duduk jadi supir, aku punya tujuan, bukan tujuan tapi tujuan penumpang. Penumpangku selalu berbeda dan aku punya teman bicara. Aku tidak kesepian. Dibandingkan kamu yang suka memotong pembicaraanku. Pelangganku jauh lebih baik.”

*mereka masih bertengkar. Yhaaa gitu-gitu terus kalimatnya.

****

Mari kita kembali ke pangakuan Woo Jin.

“Katamu, kamu tidak menyukainya.” Ucap peter.

“Kenapa kamu menyukainya? Apa yang kamu lihat darinya?”

“aku menyukainya karena menyukai tulisannya. Aku awalnya tidak menyukainya. Tapi selagi membaca novelnya. Makin lama, makin menyukainya.”

“astagaaa… dia terus berusaha keren.” Ucap Jae Bum. “Kamu menyukai Mi Hye karena tulisannya. Lantas kenapa kamu tidak mengajak kencan Virginia Woolf?” wkwkwkwkkwkw Jae Bum mengamuk.

“Tidak ada alasan. Setelah mengenal seseorang dan mendalaminya. Kamu mulai menyukainya. Itu bukan karena cantik atau seksi. Aahhhh beginilah dia hidup. Inilah dia. Aku mengenalkanya dan ternyata dia orang yang polos dan amat baik. Tidak seperti kelihatannya. Dia juga tumbuh dipenuhi dengan cinta. Setelah menyadari itu, aku iri dan hatiku merasa hangat. Karena itulah aku menyukainya. Tapi jangan khawatir. Aku tidak akan mengajaknya kencan atau semacamnya. Saat buku Kang Mi Hye selesai, aku akan pergi. Aku akan kembali ke amerika.”

“Apa? Kamu akan kembali ke amerika?” ucap peter.

“Aku memang mau kembali ke amerika setelah menerbitkan buku perayaan dengan para penulis yang dahulu bekerja dengan ayahku. Aku akan berfokus pada pekerjaanku.”

“Kamu baru saja bilang suka dengan Mi Hye dan mau pergi?” Ucap Jae Bum.

“Bagaimana denganmu? Perempuan yang kamu sukai menyukai duda bertempramen buruk? Kamu suka?”

“Tidak.”

“Aku juga. Aku tidak suka Mi Hye mengencaniku. Jae Bum, kamu teman yang baik. Mi Hye lebih pantas mendapatkan pria sepertimu.”

***

Emak sendiri masih menjadi pendukung Jae Bum dan menolak Woo Jin meski Mi Hye menyukainya.

“Kenapa aku tidak boleh menukah dengan orang yang aku sukai? Kenapa aku harus menikah dengan pria yang nampak seperti keluargaku sendiri?”

“Hei, kamu tahu apa soal pernikahan? Kamu harus menikahi pria yang seperti kertas dinding. Kamu harus hidup dengan pria yang naif dan santai. Kamu mungkin tertarik dengan pria mewah dan rumit saat mengencaninya. Tapi sulit hidup dengan orang seperti itu.”

“Aku tidak mau. Apa yang bisa kulakukan jika tidak tertarik dengannya? Aku tidak mau menikahi Jae Bum,”

“Dasar berandal.”

****

Emak pun mengatakan pada Mi Sun bahwa adiknya menyukai kepala editor.

Mi Sun malah berpandangan semua pria jika menikah akan menjadi Jin Soo yang hanya mementingkan diri sendiri. Wkwkwkwk….

Bersambung… klik di sini kelanjutannya.

 

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!