Sinopsis The King Eternal Monarch Episode 11 Part 1 – Episode sebelumnya di sini. Selengkapnya kalian bisa cari tahu di tulisan yang ini. terima kasih sudah membaca yaaaa… kali ini banyak bagian yang hanya saya rekap saja ya.
Luna nampak membawa sepeda motor dan dikejar polisi. Berhasil lolos dari kejaran polisi, Luna malah ditabrak oleh orang suruhan Lee Lim. Kemudian Lee Lim seperti biasanya memberikan tawaran pada Luna untuk menggantikan Jeong yang kehidupannya lebih baik daripada Luna yang gelandangan dan hanya tidur di dalam mobil.
Lee Lim memperlihatkan kartu tanda pengenal Jeong dan foto keluarga Jeong.
Luna kini sadar ucapan PM Koo tempo hari.
“Dia punya segalanya. Menyebalkan. Aku benar-benar terluka.” Ucap Luna berkaca-kaca saat dijelaskan Lee Lim.
****
Kremasi Pangeran Buyeong terjadi. Lee Lim masih melenggang di luaran.
Anehnya. Saat Peya hadir dengan raut wajah yang sedih di pemakaman. PM Lee malah tertawa saat melihat Peya bersedih.
Hanya ada sekelebatan memory di kepala Peya. Tanpa kata. Ia benar-benar merasa bersedih.
PM Koo yang tertawa pun disadari oleh sekretarisnya.
***
Saat pulang. PM Lee benar-benar mengarakan bahwa menyenagkan melihat Peya bersedih.
Dan kali ini. orang-orang dari KU grup memberikan foto keberadaan Lee Lim saat tahun baru tempo lalu. PM Koo merasa bingung ditambah koran yang ia terima beberapa waktu lalu.
PM Koo jadi ingat ucapan Ibunya yang melihat Lee Lim dengan sosok yang sama sekali tidak berubah.
***
Jang dipenjara menghubungi supirnya Lee Lim. Ia mengatakan di mana keberadaan ponselnya dan minta segera dibebaskan. Si supir pun mengatakan akan membebaskan Jang.
Saat si supir masuk penjara. Ternyata CCTV semua dimatikan. Jang akan dibunuh.
****
*ada konten iklan skincare yang saya pikir ini nggak gimana-gimana yaa. jadi skip.
Saat Nenek No pingsan. Pegawai yang membawanya adalah Ibu dari Kang.
Nenek Noh amat sangat perpukul dan ingat kenangannya bersama dengan Pangeran Buyeong saat menggibahi PM Koo yang hanya cantik dan ia rubah licik. Itulah pendapat Nenek Noh. Nenek Noh tidak suka saat PM Koo bersama Peya dan mengerjakan tugas akhir tahun.
***
Peya ada di dapur saat mendapatkan laporan tentang kesejatan Nenek.
Begitu dokter pergi. Peya menangis kembali. Ia menangis sendirian.
***
Jeong memandang mainan gantungannya. Mengingat Peya saat bilang sarange. Ia kini sadar, kehadiran Peya saat itu adalah Peya yang “melintasi waktu.” untuk menemuinya.
****
Jeong dan Kang dapat telepon bahwa Jang dikatakan bunuh diri di dalam penjara.
Kemudian mereka berdua pergi ke pemakaman lagi. Menyelidiki siapa wali yang mengurus makam Lee Kecil. Saat itu Kang mengatakan pada Jeong bahwa dia tahu wajah Ibunya Lee Kecil karena pernah berpapasan.
***
Luna kembali bertemu si bocah yang bermain yoyo.
Bocah Yoyo memberikan pisau lipat yang ia temukan di kantong jaket kelinci luna. “Aku menemukannya di kantong.”
“Aku tidak mencari itu. Untukmu saja.” Ucap Luna. “Lindungi milikmu dengan itu.” Luna kemudian memberikan kalung. “Kamu tahu mobilku di mana bukan? Mobil dan smua di dalamnya untukmu. Sebagai gantinya, jangan lupa memberi makan kucing luna.”
“Kamu mau mencuri apalagi?” tanya Bocah Yoyo. *ternyata dikasih kunci. Kek kalung soalnya.
“Kamu percaya adanya Dewa?”
Si bocah Yoyo mengangguk.
“Maka, aku akan dihukum. Tapi kenapa tali yoyomu berwarna merah?”
“Aku menyambungnya.”
“Dari mana kamu belajar itu? Sambung lagi. Itu hampir putus. Aku pergi.”
“Baik. Selamat jalan.”
Lanjut ke bagian 2 klik di sini yaaaa…