Sinopsis The King Eternal Monarch Episode 15 Part 2

Sinopsis The King Eternal Monarch Episode 15 Part 2 – Episode sebelumnya di sini. Selengkapnya kalian bisa cari tahu di tulisan yang ini. terima kasih sudah membaca yaaa…

Saat di halaman. Eun Sup langsung mengira Luna adalah Nari. Kemudian Kang datang dan langsung curiga pada Luna karena Jeong habis ditusuk.

Tak lama, Jeong datang.

“Eun Sup. Jaga Nari.” Ucap Jeong.

Jeong bahkan sempat meninju Luna.

*****

“Jo Yeong. Jangan melihatku seperti itu.” Ucap Luna. “Kita satu kampung.”

“Aku sudah mati jika aku melihatmu di sana. Siapa yang menyuruhmu? Apa Lee Lum yang menyuruhmu meracuni Peya?”

Kang menemukan obat Luna. “Ini obat penahan rasa sakit kanker jenis narkotik. Obat untuk penderita kanker stadium akhir. Kamu sakit kanker?”

“Ya. aku akan segera mati.” Jawab Luna. “Tapi jangan terlalu senang dengan itu.”

“Bisakah kalian berdua tinggalkan kami sebentar?” tanya Jeong. “Aku akan bicara dengannya.”

“Cari kami jika ada masalah.”

****

“Jadi, kamu sakit kanker? Kamu mau membunuhku? Apa yang kamu butuhkan? Lever? Ginjal? Aaahh karena itu kamu tidak tusuk aku di bagian itu.”

“Dia benar. Di dalam matamu, tidak ada ketakutan.”

“Kamu menelepon dan memberi tahu ayahku, bukan? Kenapa kamu tidak menusukku sampai mati?”

*ingatan Luna malah tentang Ayah yang memberikan makan.

“Aku kasihan pada ayahmu.”

“Kamu bicara apa dengan ayahku? Katanya kamu ada di rumahku saat aku tidak ada.”

“Tentang makanan, keuangan, pekerjaan, dan semua tentangmu.”

“Aku benar-benar sedang melihat cermin. Ceritakan tentang dirimu.”

“Kamu mudah tersentuh.” Ucap Luna.

Saat mereka berdua akan membereskan rambut mereka. Waktu terhenti.

***

Peya datang. Ia mencari di kantor polisi dan Jang Mi langsung kaget. Ia mencari Jeong. Ternyata Peya berhasil masuk di tahun 2020 bulan april.

“Di mana Jeong Tae Eul? Namaku, Lee Gon.”

****

“Di mana kamu sebenarnya? Kamu tidak boleh banyak bergerak.” Ucap perawat. “Kamu seharusnya langsung ke ruang rawat inap. Kenapa kamu ada di sini?”

“Aku menunggu seseorang.”

Dan Peya sudah datang.

Jeong langsung berkaca-kaca. “Dia datang. Itu dia datang.”

Peya langsung lari ke arah Jeong. Langsung dipeluk sambil mangap-mangap. Ost mengalun. Keduanya menangis. Dan Peya meminta maaf.

btw, Go Eun ekspresinya dapet yaaahh.

****

“Jangan pergi.” Ucap Jeong.

“Aku tidak akan pergi.”

“Besok juga.”

“Aku tidak akan pergi. Istirahatlah. Jangan banyak bergerak.”

“Kurasa kamu akan pergi jika aku tertidur.”

“Aku sungguh tidak akan pergi. Mau aku buktikan?”

Eeehhh malah bobok di samping Jeong.

“Kamu masih pakai jaket itu.”

“Aku mau ganti baju, tapi tidak punya uang untuk beli.”

“Ottoke. Aku senang kamu datang padaku saat 5 tahun. Saat 27 tahun.”

“Aku senang saat kamu pertama kali memelukku di Gwanghwamun.”

“Dua kali aku pikir kamu orang gila.”

“Dua kali aku pikir pertemuan kita akan menyentuh. Tapi kamu tetap meminta aku menunjukkan identitas.”

“Kamu ingat apa yang terjadi selanjutnya kepada kita?”

*ceritanya. Karena masa lalu yang berubah. Akhirnya, jeong lebih paham tentang dunia paralel dan lumayan menghabiskan waktu dengan Peya.

“Takdir tidak berubah.” Ucap Peya. “Apa tidak ada cara bagi kita mengubah takdir?”

“Tidak mungkin. Mengubah takdir memang tidak akan mudah. Makin besar takdir itu, makin panjang jalan yang ditempuh untuk sampai ke tujuan. Kita hanya belum sampai di tujuan.”

“Tidurlah.”

“Tidak mau.”

Peya pun melihat Jeong tidur.

Lanjut ke bagian 3 yaaaa… klik di sini kelanjutannya.

 

You May Also Like

1 Comment

  1. Aku bingung min. Lee lim yg diramal nari itu kan lee lim yg membunuh lee lim saat kembali ke masa lalu (malam pengkhianatan). Berarti seharusnya peya juga ada 2 dong. Iya ngga sih? Makasih sinopsisnya y

Leave a Reply to Dongyi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!