Sinopsis The Nokdu Flower Episode 8 Part 1

Sinopsis The Nokdu Flower Episode 8 Part 1 – Episode sebelumnya ada di sini. Selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini yaaa guys. Terima kasih untuk yang menunggu dan mengikuti dengan sabar di besoksore.com. bagaimana jawaban Yi Hyun saat diajak bergabung oleh Tuan Jeon?

“Kamu dapat pengetahuan dengan uang yang dirampas dari orang-orang. Bagaimana jika menggunakannya untuk mereka?”

“Maaf. Tapi aku tidak setuju dengan cara anda.”

“Kenapa tidak?”

“Kekerasan adalah hal biadab. Itu tidak bisa menjadi kunci untuk membuka dunia baru.”

“Lantas. Menurutmu apa kuncinya?” Tanya Tuan Jeon.

“Budaya yang maju dari negara yang memiliki pengetahuan. Peradaban.”

“Pengetahuan.”

“Pengetahuan akan membuat orang-orang menjadi lebih baik dan mengubah dunia ini.”

“Kamu tahu hal yang kuanggap baebarisme paling menyedihkan?” Tanya Tuan Jeon.

“Aku tidak tahu.”

“Negara berkuasa yang mengklaim sebagai negara beradab. Mereka menyerbu negara kecil dan memeras rakyatnya. Mereka saling berebut kekuasaan. Merekalah yang biadab.”

“saat ada cahaya. Pasti ada kegelapan.”

“Jangan dibutakan cahaya peradaban. Selayaknya orang-orang yang menciptakan peradaban, pasti ada orang-orang yang mengubah dunia juga. Aku akan melepaskanmu. Sampaikan pesanku pada Myung Sim. Kakaknya yang menyebalkan terlalu sibuk untuk menghadiri pernikahannya. Sampaikan ucapan selamatku yang tulus.”

“perjalanan ke kastel jeonju akan berat.”

“jalan akan terbuka jika kita melewatinya.” Jawab Tuan Jeon.

***

Nona Song dan Deok Ki mengintai di dalam hutan. Mereka melihat para pemberontak.

“Astaga…. mereka mengumpulkan orang-orang itu dari mana?” Ucap Deok Ki.

“Mereka bukan dikumpulkan, tapi datang atas keinginan sendiri.”

“Mungkin kita seharusnya memberi tahu Gubernur, bukan Nakamura. Bukankah sebaiknya kita meminta imbalan?”

“Mereka tidak akan memberi imbalan meskipun kita meminta.”

“Lantas, kita buat keributan.”

“Ayo pergi.” Nona Song dan Deok Ki pun pergi dengan kuda.

***

Saat di dalam perjalanan. Nampak ada korban dalam kegelapan.

Deok Ki bicara. “Kurasa dia diserang saat kabur dari Kuil Seonun.”

Namun Nona Song mengenali sarung tangan pada korban tersebut. Nona Song lari dan melihat ternyata ia adalah Baek Yi Kang.

“Baek Yi Kang!!!”

“Ini sang pria. Kenapa dia di sini? Yak!!! Kamu bisa mengenali kami?”

“Kamu mengenaliku?” Tanya Nona Song.

“Kenapa kamu tidak mendengarkanku? Sudah kubilang, jangan sampai aku melihatmu lagi.” Ucap Yi Kang.

****

Kantor Provinsi Jeolla, Jeonju.

“Ada 1000 orang anggota Donghak?” Tanya Gubernur.

“Dia hanya mengira-ira jumlahnya.” Ucap pejabat lain.

“Bisakah kamu mempertaruhkan nyawamu untuk itu?”

“Tentu. Untuk apa aku berbohong kepada tuanku?” Ucap Deok Ki.

“Mereka hanya berkumpul dalam jumlah banyak. Akan kukirimkan anak buah terbaikku untuk melenyapkan mereka.”

****

“Kenapa sulit sekali memberikan sedikit pujian? Seharusnya dia memberiku imbalan, dasar bedebah.” Deok Ki pun mengumpat seusai dia melapor.

Tuan Song bertanya. “Ngomong-ngomong kenapa kamu sendiri? Dia mana Ja In? Kamu menjualnya ke suatu tempat?”

“Apa maksdumu? Dia terlalu tomboi untuk dijual. Dia akan dikembalikan meskipun dijual.”

“Lantas dia di mana?”

“Tidak usah khawatir. Dia sedang mencari pembeli sendiri.”

“Apa maksudnya?”

****

Nona Song merawat Baek Yi Kang di dalam gubuk.

“apa yang terjadi?” Tanya Yi Kang.

“Kami menemukanmu dalam perjalanan ke Jeonju. Tuan Choi membawamu ke sini. Itulah yang terjadi. Bisakah kamu merapikan pakaianmu?”

“Kamu sudah melihatnya. Kenapa rewel?”

“Bagaimana denganmu? Kenapa kamu ada di sana?”

“Kita di mana? Apakah ini jauh dari kuil seonun?”

“Entah apa yang kamu rencanakan. Tapi kamu butuh istirahat.”

“Aku harus pergi, ibu dan kakakku ada di sana.”

“Apa?”

“Ada apa?”

****

“Tidak ada gunanya pergi ke sana. Tempatnya kacau balau.” Ucap Nona Song saat Yi Kang ingin langsung pergi.

“Aku tidak percaya sampai melihatnya sendiri.”

“Kamu tidak boleh pergi. Para prajurit menyerbu Mujang-hyun. Akan ada pertempuran besar.”

Mereka berjalan hingga menemukan sebuah poster yang mencari buronan bernama Baek Yi Kang karena sudah membunuh dua orang.

****

Poster burunonan ini pun sudah diketahui oleh Baek Yi Hyun. Ia mengingat bagaimana ayahnya sendiri menjebak putranya.

***

Yi Hyun pun pulang ke kediaman ayahnya.

Yi Hyun duduk terdiam saat para anggota keluarganya datang.

“Lihat dirimu? Ini sungguh kamu? Astaga anakku.” Nyonya Baek pun menangisi anaknya. “Yi Hyun, kenapa kamu membuat Ibu sangat cemas?”

Yi Hyun melepaskan tangan ibunya dengan kasar.

“Yi Hyun, kamu sudah kembali?” Tanya Baek Ga yang baru datang.

Yi Hyun memberi hormat.

“Apa yang terjadi pada Yoo Wol?” Tanya Tuan Baek.

“Aku membunuhnya.” Yi Hyun pun tertawa. “Seorang pelayan hina lupa diri dan memeluk keyakinan yang dilarang. Rumah kita akan bagaimana jika dia dibiarkan? Setelah semua usaha ayah sampai kita bisa hidup seperti ini.”

“Dasar bodoh.”

“Yi Hyun ada apa denganmu?” Tanya Nyonya.

“Ibu tidak perlu khawatir lagi.” Yi Hyun pun merobek poster Yi Kang. “Demi keluarga kita yang hebat dan keselamatan semua orang. Aku juga akan membunuh Sang Pria.”

“Tutup mulutmu!!!” Teriak Tuan Baek.

Yi Hyun tertawa kemudian pergi.

Lanjut ke bagian 2 yaaa… klik di sini

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!