Sinopsis The Penthouse 2 Episode 1 (Bagian 5) – Episode sebelumnya di sini. Selengkapnya kamu bisa cari tahu di sini. Terima kasih yang sudah mengikuti. Lalalalla.
Cheon Seo Jin langsung marah-marah dan mendekati Oh Yoon Hee.
“Oh Yoon Hee. Mengapa kamu di sini?”
Dante juga marah. “Mengapa kamu ada di sini? Omong kosong apa ini? kamulah yang membunuh Nona Yang. Kamu merencanakan semuanya!”
“Sudah. Nona Oh sudah menyerahkan diri.” Ucap Detektif.
Kemudian Nona Oh pun dibawa pergi. Ia nampak senang karena melihat Cheon dan Dante menderita.
***
Detektif menginterogasi Nona Oh.
“Aku tidak membunuh Shim Su Ryeon. Kamu bisa bertaya kepadaku berulang kali. Tapi jawabanku tidak akan berubah. Aku bisa mempertaruhkan nyawa putriku untuk itu.”
***
Para tetangga mulai bergosip.
Kang Mari terkejut. “Nona Yang meninggalkan catatan bunuh diri lalu budir?”
“Bagaimana ketua Joo bisa menjadi pembunuhnya?” Tanya Istri Lee. “Apa Oh Yoon Hee pelakunya? Wasiat Nona Yang mungkin saja omong kosong. Mana mungkin Ketua Joo membunuh istrinya.”
Kang Mari lanjut dengan spekulasinya. “Jadi, maksudmu, Nona Yang dari Penthouse mengatakan Ketua Joo sebagai pembunuh lalu bunuh diri? begitu?”
“Aku tidak katakan itu. tapi tidak masuk akal bahwa Oh Yoon Hee membunuh Shim Su Ryeon. Ketua Joo lah yang akan dapat kekayaan mendiang istrinya kalau istrinya mati.”
***
Di tempat interogasi. Joo Dante bicara dengan pengacaranya.
“Oh Yoon Hee yang membunuhnya. Atau dia membayar seseorang.”
“Aku pun curiga. tapi semuanya terlihat buruk sekarang.” Ucap pengacara. “Sejak Nona Yang mengatakan kamu pembunuhnya dan mati. Mereka kembali membuka kasus ini. kamu menjadi tersangka baru. Itu tidak bisa dihindari.”
“Lalu apa? haruskah aku menerimanya?”
“Satu hal yang baik. Mereka menemukan foto yang membuktikan Nona Yang mengintaimu…”
“Orang gila itu.”
Kemudian pengacara membisikkan rencana jahatnya pada Pak Joo.
****
Berita sudah tersebar. Tapi yang tersebar adalah Nona Yang yang membunuh. Bukan Pak Joo. Pak Joo hanya pulang kembali ke kandangnya.
***
Cheon bertanya pada Dante. “Bagaimana kamu bisa melakukannya? bagaimana kamu bisa menjebak Nona Yang untuk hal itu?”
“Berhenti bicara. Aku belum cukup tidur. aku juga gila!!! Aku juga sangat kaget. Kita bisa menyelesaikannya dengan mudah karena penyakit mentalnya. Apa kamu tahu berapa uang yang kuhabiskan untuk membuat Nona Yang adalah pelakunya?”
“Oh Yoon Hee bebas. Padahal ini adalah satu-satunya cara menyingkirkan Oh Yoon Hee. Yoon Hee tidak bersalah lagi kalau begini!!!”
“apa yang kamu mau dariku? Jika aku tidak menjebak Nona Yang karena gila, aku akan dinyatakan bersalah. Haruskah aku masuk penjara? Akankah itu membuatmu bahagia?”
“Bukan itu. jika Nona Yang tidak budir….. publik akan mendukung Yoon Hee. Siapa yang telah membantunya? Siapa?”
****
Berita merebak. Polisi dianggap tidak kompeten karena mendukung orang yang salah.
Rona langsung lari menemui Ibunya di kantor polisi.
“Aku melihatmu setiap hari dalam mimpiku.” Ucap Oh Yoon Hee. “anakku…”
“Ommaaa…”
Keduanya menangis dalam haru. “Aku tahu Omma tidak melakukannya.”
“Maafkan aku Rona.”
***
Padahal yang terjadi adalah…
Saat Rona mau masuk ke rumah Nona Yang buat kerja. Nona Yang memang sudah dalam keadaan babak belur. Saat Nona Yang akan membunuh Rona. Yoon Hee datang, Rona langsung kabur.
“Mengapa kamu mau membunuh anakku?”
“Dengan begitu, kamu akan muncul. Jika putrimu tiada karena dirimu. kamu tidak akan bisa menunjukkan wajahmu pada dunia.”
“Apakah Joo Dante menyuruhmu membunuhnya?”
Nona Yang membawa pot. Saat hal itu akan terjadi. Seorang pria datang menolong.
“Logan.” Ucap Yoon Hee.
“Aku bilang jangan pergi kemana-mana sendirian. Mengapa kamu muncul tanpa izinku?”
“Maafkan aku. Aku tidak punya pilihan. Rona dalam bahaya.”
“Aku yang akan mengurusnya. Akan kulenyapkan orang yang melukai anak-anak.”
Saat lengah. Nona Yang yang gila meraih botol racun dan meminumnya.
“Apakah dia sudah mati?” tanya Yoon Hee.
“Serahkan dirimu ke polisi.” Ucap Logan. “Minta investigasi silang dengan Nona Yang. Akan aku urus sisanya.