Ulasan Never Have I Ever Musim Kedua (2021)

Never Have I Ever Musim Kedua (2021)

Ulasan Never Have I Ever Musim Kedua (2021)– Yaaa ampun, saya malah kaget pas tahu ada musim kedua. Karena demen banget sama musim pertamanya, ulasannya di sini. Seperti biasanya ini hanya pendapat pribadi saja.

Ternyata Never Have I Ever sudah tayang di Netflix sejak 15 Juli 2021 lalu. Apakah bagus? Apakah sebagus musim pertamanya?

Pemain Never Have I Ever Musim Kedua

Pemainnya masih sama banget dengan musim pertama, yang berbeda adalah ada karakter baru bernama Aneesa, dia adalah orang India yang menjadi teman Devi yang baru. Teman sekaligus menjadi ujian bagi Devi karena dia mulai iri pada temannya.

Jadi, nggak usah khawatir soal pemain. Biasanya di drakor tuh yang suka bikin pemainnya jadi beda.

Sinopsis Singkat Never Have I Ever Musim Kedua

Musim kedua nyambung banget sama musim pertama. Saya masih ingat saat Devi dan Ben bareng di mobil di pinggir pantai. Episode satu pun melanjutkan adegan ini.

Apakah Devi benar-benar jadian dengan Ben?

Ya begitulah. Namun Devi malah menduakan Ben dengan sosok pria lainnya yang sangat ia inginkan di musim pertama, Paxton.

Devi menjadi lebih modis dibandingkan Devi di musim pertama. Tapi tetap saja masih menyebalkan di banyak sisi. Devi masih kurang bisa mengelola amarahnya dengan bijak.

Kini Devi mengenyam apa yang disebut dengan popularitas, dimana dia punya dua pria dan nggak langsung ketahuan, juga nampak lancar-lancar saja hidupnya.

Tapi tentu saja, mendua bukan tindakan bijak dan Devi kena batunya.

Ada sosok remaja, murid baru yang orang India juga. Namanya Aneesa. Dia gadis yang ceria dan mudah bergaul. Devi menganggap teman barunya ini sebagai ancaman, terlebih ada kedekatan dengan Ben.

Never Have I Ever masih tentang kegalauan Devi di usia remajanya. Terlebih Sang Ibu punya kekasih baru yang membuat Devi merasa dikhianati. Ia menganggap Ibunya mengkhianati mendiang ayahnya.

Apakah masih seru seperti musim pertamanya?

Komentar Ulasan Never Have I Ever Musim Kedua (2021)

Jawabannya adalah masih.

Masih seru seperti musim pertamanya.

Devi masih menjadi perempuan muda yang menyebalkan dan suka salah dibanyak keputusan.

Yang paling saya sorot adalah Devi sangat beruntung karena mendapatkan konseling dari ahli yang menerima dirinya dan mendengarkan keluh kesahnya.

Di Indonesia? Betapa pengalaman mendapatkan konseling adalah hal yang cukup mewah.

Di situ, saya melihat Devi adalah remaja yang beruntung.

Perjalanan kisah Devi masih nagih untuk dilihat dari episode 1 sampai 10. Terbukti, hanya dengan dua hari nonton saja bisa selesai. Kemudian merasa, tahu-tahu selesai.

Btw, soal popularitas pada remaja Amerika memang sangat diinginkan, Devi menjadi minoritas yang merindukan hal itu.

Keselnya masih dapet juga seperti musim pertama. Tapi pemakluman bahwa Devi adalah remaja, kehilangan ayahnya dengan begitu cepat, dan perubahan-perubahan dalam hidupnya membuat series berjalan wajar.

Menariknya lagi, Never Have I Ever Musim Pertama dan Keduanya, tidak digarap oleh penulis yang konsisten sama. Ada semacam peralihan “tanggung jawab” di potongan-potongan kisah. Melihatnya kembali menjadi 20 episode berasa nggak percaya kalau Never Have I Ever adalah karya dengan banyak kepala sebagai penulis dan sutradara yang semacam giliran kerja.

Masih suka sama kisahnya. Saya pun melihat bahwa sosok Devi tambah menawan. Sudah pinter dandan. Adegan kisseunya pun tambah banyak, hahahha.

Kesimpulan Ulasan Never Have I Ever Musim Kedua (2021)

Masih sesuka musim pertamanya.

Masih unik karena menyajikan orang India, minoritas di negara besar seperti Amerika. Membawa kegelisahan kebanyakan remaja. Suka salah pilih atas dasar ketidakbijaksanaan dan cenderung berpikir tidak mendalam.

Devi masih mudah emosional dan cepat dalam mengambil keputusan.

Tapi, saya pikir, ia sungguh beruntung, punya Ibu yang sayang sama dia. Teman yang seru, menerima dalam suka dan duka. Tentu saja sebagai tambahan, kekasih yang rupawan.

Penutup

Buat kalian yang mau dukung Mimin. Kalian bisa trakteer mimin di link yang ini.

Terima kasih telah membaca dan sampai ketemu di tulisan lainnya.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!