Sinopsis Drama Korea Children of Nobody Episode 30 Part 1

Sinopsis Drama Korea Children of Nobody Episode 30 Part 1 – Episode sebelumnya ada di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini.

Si Wan akhirnya dibawa dengan surat perintah dan dibawa berkonsultasi dengan Woo Kyung.

“Aku sudah mendengar soal ayahmu. Aku tahu situasinya sulit. Si Wan, kamu anak yang kuat dan berani.”

Woo Kyung menunjukkan kembali mainan rumah dari Si Wan. “Maafkan aku. Uriie Si Wan, kamu sudah berulang kali mencoba memberitahuku. Tapi aku tidak mengerti maksudmu. Kamu pasti frustasi sekali ya? Si Wan, kenapa kamu menyembunyikan adikmu di balik tangga? Si Wan, kamu tahu apa akibatnya jika memendam rasa sakit di hatimu? Saat kamu tumbuh besar nanti, rasa sakit itu juga akan tumbuh bersamamu. Rasanya akan lebih menyakitkan. Jadi, jangan tahan dan beritahu aku. Adikmu tidak jatuh ke bawah tangga, bukan? Seseorang menyuruhmu bilang begitu ke polisi?” begitukah?”

Si Wan menangis. “Appa. Saat ayah marah, keadaan di rumah jadi kacau. Aku tidak apa-apa. Dia tidak mengusikku karena aku putranya. Jika aku tidak menurutinya, dia bilang akan membunuh Ibu.” Sumpah ini bikin sedih.

“Karena itulah. Kamu bilang kepada Polisi kamu mendorong adikmu?”

“anehnya. Semua orang memercayaiku. Karena itulah aku bingung.”

“Kamu bingung kenapa?”

“Apa benar aku mendorong adikku?”

“Karena itulah kamu terjun dari tangga? Kamu penasaran apa bisa mati setelah jatuh dari tangga?”

“Tiap kali adikku dipukuli, aku senang itu bukan aku. Aku tahu. Aku anak yang jahat, bukan?”

“Tidak. Kamu tidak jahat Si Wan. Kamu bukan anak yang jahat. Semua orang akan mengerti. Aku dan orang lain akan mengerti. Kamu bukan orang jahat.”

“Aku selalu merasa bersalah kepada adikku.”

***

Ji Hun dan Woo Kyung mengobrol di luar.

“Seberapa kejinya dia sampai menyalahkan anak sendiri atas dosa yang dia lakukan?”

“Dia pasti tidak sadar itu keji. Itu caranya bertahan hidup.”

“Menyalahkan orang lain adalah cara bertahan hidup?”

“Banyak orang melakukan hal lebih buruk untuk bertahan. Aku melihat hal-hal semacam itu dari pekerjaanku. Jika RC tahu soal ini, apa dia akan diam saja? soal hana, menetapkan sebuah perawatan dengan syarat kita mengirim hana ke Pak Go. Di mana itu?”

“Shin klinik. Tae Joo.”

“Red Cry mengetahui rahasia yang tidak bisa ketahui. Jika RC itu dalang di balik kasusnya Si Wan, dia lebih unggul dari kita dan menemukan Si Wan.”

“Jika mencurigai Tae Joo akan hal itu, maka kamu tidak tahu banyak soal terapi. Sebelum insiden itu, hana baru sekali melihat Tae Joo. Tidak peduli seahli apa pun kita, mustahil mengetahui hal penting dalam waktu sesingkat itu.”

“Kenapa kamu memilih Si Wan?”

“Apa maksudmu?”

“Saat membuat jebakkan si disitus web rahasia, kenapa kamu memakai Si Wan?”

“Pikirmu aku sengaja memilih Si Wan karena aku tahu soal kasusnya?”

“Bukan karena aku tahu kasusnya, tapi bukankah kamu mau tahu lebih banyak soal itu?”

“Menurutmu, aku memilih kasus Si Wan karena berharap RC memastikan hal yang terjadi? Detektif, kamu menganggapku apa?”

“Tanpa disadari, kamu bisa berpikir begitu. RC mengetahui pikiranmu.”

“Mungkin kamu lupa, kamulah yang mengarang kisah itu.”

***

Soo Young ada di jalan depan kantor. Ia dipukuli seorang lelaki. Ji Hun yang melihatnya langsung memborgol lelaki tersebut. Lelaki itu disel.

“Siapa dia?” Tanya Ji Hun.

“Kakakku. Dia kakak tiriku.”

“Kamu bilang tidak punya keluarga? Kakak tiri apa yang jauh-jauh ke mari untuk memukul? Apa salahmu?”

“Itu urusanku.”

***

Di kantor. Ji Hun memerintahkan Kwon untuk mencari tahu tentang  John Brown. Alias Tae Joo.

Saat Soo Young masuk. Ia mengatakan sudah membebaskan oppanya dan ternyata Ibu Si Wan membuka dua rekening baru dengan jumlah uang yang sangat besar. Jumlah rekening yang sama besarnya dengan uang ayah si wan yang hilang.

Soo Young juga mengatakan bahwa pelaku perampokkan adalah Ibu Si Wan.

***

Ibu Si Wan diinterogasi lagi.

“Pantas saja aku merasa terusik sejak awal. Pantas saja pencurinya dalah keluarga sendiri. siapa? siapa yang membunuh suami Anda?”

“Bagaimana aku tahu?”

“Anda pasti mematikan sistem keamanan agar pelakunya bisa masuk.”

“Tidak.”

“Ahjumma, akhirnya anda akan disalahkan atas segalanya. Anda akan dituntut atas pembunuhan yang disamarkan menjadi perampokkan.”

“Aku tidak tahu apa-apa. Sudah kubilang berulang kali kumatikan sistem keamanannya karena terlalu berisik.”

“Lantas kenapa mengambil uang di brankas itu?”

“Karena aku takut mertuaku akan mengambilnya.”

“Apa?”

“saat aku bangun, suamiku sudah mati. Brankas itu yang pertama aku pikirkan. Kukeluarkan uangnya dan kusembnyikan di tempat lain. mertuaku adalah tipe yang akan mengusirku dan Si Wan tanpa uang sepeser pun. Itu sebabnya kulakukan itu.”

“Kenapa diam saja soal penyiksaan suami anda? Anda takut kami mengetahui semua ini perbuatan Red Cry? Benar bukan?”

“Dia bilang akan membantuku kabur dari suamiku. mereka mencarikan rumah sakit yang bisa mempekerjakanku di AS dengan izin perawat yang kumiliki. Mereka bilang aku bisa mendapatkan identitas baru agar bisa hidup dalam persembunyian. Aku bersumpah sungguh tidak tahu satu hal pun mengenai perampokkannya.”

Karena keterangan ahjumma, Ji Hun dkk. Mencari tahu tentang rumah sakit di AS yang pasti ada kaitannya dengan RC.

***

Woo Kyung Chat dengan RC Lagi.

Wk ; anak yang kamu maksud adalah si wan, bukan?

Rc ; kamu sudah mengetahuinya?

Wk ; apakah kamu dalang di balik kasus si wan?

Rc;  ajukan pertanyaan yang berhubungan denganmu.

Wk;  kenapa kamu memintaku berfokus pada Si Wan?

Rc;  kamu tidak tahu alasannya?

Wk; tidak.

Rc; masa lalumu ada pada anak itu.

Wk; karena itukah aku memilih Si Wan?

Rc; itu hanya kamu yang tahu.

***

Detektif Swasta memberikan laporan pada Woo Kyung.

“Ibunya Heo Jin Ok, masih hidup lima tahun lalu.”

“5 tahun lalu? Apakah dia punya anak?”

“Tidak ada catatan dalam dokumennya. Konon, wanita itu merawat cucunya untuk beberapa saat. Tapi tidak ada yang melihat anak itu setelahnya.”

“Kapan waktu tepatnya dia merawat cucunya?”

“Kurasa mereka bilang ketika pasaraya di Gwangju kebakaran.”

***

Dokter mencoba membaca laporan medis Se Kyung dan Woo Kyung.

“Bukankah katamu dia ibu tirimu?”

“Ya. ada apa?”

“Hasil tes menunjukkan kamu tidak cocok dengannya. Tapi setengah dari DNA adiknya cocok dengan ibu tirimu. Jarang sekali ada hasil seperti ini. hanya keluarga kandung yang bisa mendapatkan hasil ini.”

“Tranplantasinya bisa dilakukan?”

“Ya, itu mungkin. Ini kabar baik.”

***

Woo Kyung menemui Tae Joo kembali.

“Maksudmu, Se Kyung adalah anak kandung Ibu tirimu?”

“Ya.”

“Kamu nampak tenang sekali soal itu.”

“Anehnya, aku tidak terkejut. Mungkin, selama ini aku sudah menduganya.”

“Astaga, kenapa keluarga serumit ini?”

“Kudengar kamu menemui Si Wan?”

“Ya. kenapa? detektif itu yang bilang?”

“Saat kamu bertemu dengan Si Wan, kamu merasakan hal serupa dalam dirinya denganku?”

“Kenapa tiba-tiba bertanya begitu?”

“Seseorang bilang begitu kepadaku. Itu bukan sunbae bukan?”

Tae Joo tertawa. “Apa yang kamu bicarakan?”

“Adik siwan bukan tewas karena kecelakaan mobil, dia tewas karena dipukuli ayahnya dan kepalanya terluka. Lalu ayahnya menimpakan kesalahnnya kepada Si Wan.”

“Kejam sekali orang itu.”

“Saat melihat orang seperti itu, apakah kamu punya desakkan untuk membunuh mereka.”

“Aku seorang dokter. Aku melihat orang yang jauh lebih jahat dan kejam. Jika selalu punya desakkan untuk membunuh mereka, mana bisa aku lakukan pekerjaanku?”

“Benar, kukira aku bisa melihatnya sekarang. aku bisa melihat wajah asli Se Kyung. Kurasa aku bisa melakukannya sekarang.”

Berlanjut ke bagian 2. klik di sini.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!