Sinopsis Hotel del Luna Episode 12 Part 5

Sinopsis Hotel del Luna Episode 12 Part 5 – Episode sebelumnya ada di sini. Selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini. terima kasseeehhh sudah mengikuti sinopsisnya.

“Aku ingin kamu mengurus seseorang. Aku butuh bantuanmu.” Ucap Man Wol pada Malaikat Maut.

“Jika itu seseorang yang tidak bisa kamu tangani sendiri, pasti sulit.”

“Dia menyimpan dendam mendalam, salah satu orangku bisa terluka jika tidak berhati-hati. Diam-diamlah bawa dia padaku.”

“Ini permintaanmu. Bagaimana aku bisa menolaknya. Sebagai gantinya, kamu harus membantuku juga.”

“Sepakat.”

“Ada seseorang yang membuatku kesulitan. Ini adalah kasus belum terpecahkan yang sudah mempermainkanku. Jika kamu membawa orang itu ke del luna, aku akan membawakan arwah pendendam itu.”

***

Kembali ke obrolan Chan Sung dan Man Wol.

“Apakah Seol Ji Won berbahaya?”

“Alasan arwah yang naas menghantuimu mungkin salahku. Mago bilang, kamu membuat bunga-bunga mekar, jadi kamu harus menanggung akibatnya. Aku tidak mau kamu menanggungnya. Aku akan mengurus apa yang kubisa.”

Chan Sung dipanggil perawat dan masuk…

Man Wol memberikan Chan Sung robekan kertas.

***

Dokter mengatakan bahwa Chan Sung banyak stres sampai membuat pencernaannya terganggu. “Ya. Ada banyak hal dalam pikiranku belakangan ini.”

“Apa begitu? Kamu akan dapat perawatan.”

“Aku tidak butuh itu. Alasan stesku adalah uang,” wkwkwkwkkwkw sama kek mimin. Chan Sung memperlihatkan robekan kertas dari Man Wol. “Aku butuh uang.”

*Sebuah iklan rentenir dana darurat.

“Itu nomor dokter bukan?”

“Kamu datang di waktu yang tepat. Aku perlu memeriksa sesuatu.”

Dokter melihat tangan Chan Sung.

“Garis telapak tanganmu terlihat bagus. Beri aku 1 cm garismu. Jika kamu memberikannya. Aku akan memberimu 50 juta won.”

**

Man Wol menjelaskan pada Chan Sung.

“Dia membeli garis hidup orang lain dan membuat yang lainnya hidup. Dokter itu hebat.”

“apa mungkin bel garis hidup orang lain pakai uang?”

“Itu kesepakatan yang adil. Itu bukan penipuan dan dia membayar dengan baik. Jadi, malaikat maut susah melacak.”

“Orang yang jual pasti nggak nyangka itu beneran.”

“Ya. Mereka akan fokus pada uangnya saja.”

“Dijual ke chaebol?”

“Orang penting.”

Kemudian mereka pun akan makan.

***

Dokter bicara pada seorang perempuan.

“Ada seseorang yang menjual garis hidupnya. Aku khawatir orang yang berjanji padaku akan mundur, syukurlah.”

“Artinya kamu harus menghabiskan semua yang sudah kamu tabung selama ini.”

“Uang bukan masalah. Asalkan bisa menyelamatkannya.”

“Kamu sudah bekerja keras untuk mendapatkan uang itu.”

***

Pasangan ini pun memeriksa seorang anak. anak yang sakit di ranjang rumah sakit.

***

Man Wol masih ngobrol di mobil. “Anaknya?”

“Ya. Kehidupan yang harus kita renggut adalah anak mereka.

***

“Aku tidak tahu Man Wol bisa sangat cantik.” Ucap Mago bunga saat melihat pohon bulan bersama malaikat maut.

“Sesudah bunga berguguran apa yang akan berjadi pada pohon bulan?”

“Benar. Artinya kematian Man Wol yang kurantaikan ke pohon ini.”

“Jang Man Wol sajang akhirnya akan bisa pergi ke alam baka.”

“Sudah terlalu lama bagi Man Wol yang sudah bermekaran semaksimal mungkin. Dan bagi dia yang harus tetap menjadi cahaya kecil” *kunang-kunang ijo yang selalu pada di pohon bulan. “Dia berbalik saat aku menemaninya ke alam baka. Dia berhasil tinggal di tempat ini dalam waktu yang lama. Kamu harus pergi juga.”

*kira-kira hantu siapa?
***

Ke zaman jadul.

Bambang dan kisahnya bersama Man Wol diputar…. ost diputar….

Masih kisah lama sepotong-potong.

“Jalani hidupmu sebagai pengkhianat. Dengan begitu Man Wol bisa hidup.” Begitulah suaranya. Bambang pun tidak jadi memberikan ornamen tusuk koden gambar bulan. Ia hanya menggenggamnya kuat-kuat. Sampai tangannya berdarah.

Dan gambar kembali ke ke kunang-kunang hijau.

***

“Aku membiarkannya karena kamu bilang kepadaku untuk tidak membawanya.” Ucap Malaikat maut. “Cukup mengesankan bahwa roh manusia bisa hidup sebagai cahaya kecil.”

“Itu adalah kutukan yang dia berikan pada dirinya sendiri. Dia tinggal di sini sebagai cahaya kecil karena janji yang dia buat untuk Man Wol.”

“Jang Man Wol mengambil tugasku untuk mengurangi beban Ku Chan Sung atas memekarkan bunga.”

“Sepertinya man Wol tidak tahu konsekuensi yang harus ditanggung Ku Chan Sung. Begitu dia tahu, dia akan bersedih dan takut.”

Bersambung. Masih ada lanjutan bagian ke 6 ya. klik di sini.

You May Also Like

2 Comments

Leave a Reply to Dian Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!