Sinopsis Drama Korea Children of Nobody Episode 16 Part 2

Sinopsis Drama Korea Children of Nobody Episode 16 Part 2 – Episode sebelumnya ada di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa cari tahu di sini.

Woo Kyung dalam perjalanan pulang. ia mengingat apa kata Ibu Seok Wo dan mengingat tindakkannya dulu yang akan menabrak Ibu Seok Wo. Woo Kyung merasa ada kesamaan antara yang ia pikirkan dan yang terjadi.

Woo Kyung pulang dan memeriksa buku atas kalimat yang Ibu Seok Wo katakan. Dan benar, itu adalah potongan puisi lagi.

***

Min Ha Jung sibuk dengan laptopnya dan mengetik.

Apakah kamu bertindak dengan mencurigakan?

Tidak.

Lalu?

Polisi meminta alibiku.

Katamu kamu tidak bertindak dengan mencurigakan.

Tetap saja… apakah itu tidak apa-apa?

Jangan gemetar, jika tidak bersalah.

Percakapan pun berakhir, Ibu Min pergi dan ada Bit Na mengambil air minum. Bit Na hanya melirik ke komputer dan Ibunya pun keluar.

“Apa yang kamu lakukan?”

“Minum susu.”

“Jangan minum terlalu banyak. Kamu akan membuang waktu belajar karena pergi ke toilet.” Anjay banget ni emak. Ibu pun mengambil laptopnya dan mengelus kepada Bit Na. “Aku menyanyangimu, nak.”

***

“Kamu tidak percaya kepadaku?” Ucap Woo Kyung pada Ji Hun, Soo Young dan Kwon. “Korban mengabaikan anaknya dan menemukan hadiah dengan kalimat puisi sebelum kecelakaan. Dia tidak mati, tapi itu jelas pola yang sama.detektif Kang…”

“Kami menangkap 90 persen pengemudi tabrak lari. Maksudku metode ini terlalu beresiko dan terlalu langsung.”

“Tidak ada CCTV atau saksi. Apakah mungkin itu terjadi di siang bolong di Seoul?”

“Seperti katamu, itu terjadi di Seoul saat siang hari. Kami akan segera menangkap pengemudianya.”

Soo Young berkata. “Kotoran kesedihan dan makanan kotoran. Itu tidak muncul di daring, itu bukan puisi terkenal.”

“Itu tidak banyak dikenal.”

“tapi kamu mengenalinya, kamu punya pengetahuan mendalam tentang puisi.”

“Bukan dalam. Terkadang aku membaca puisi.”

“Ahhh pembunuh yang membaca puisi? Itu lebih mengerikan.” Ucap Kwon.

“pelakunya tidak suka puisi, melainkan membencinya. Saat si pelaku membunuh objek kebencian, dia akan memikirkan sesuatu yang menyenangkan bagi dia.”

“Bagaimana seseorang bisa membenci puisi?” Tanya Kwon.

“Aku benci bahasa inggris. Guruku memukulku usai ujian english.” Ucap Ji Hun.

“Ahh kenangan buruk.” Ucap Kwon.

“Koeban tabrak lari itu. bisakah aku mendapatkan detailnya?” Tanya Ji Hun.

***

Soo Young bertanya pada Woo Kyung di lorong.

“Kami bertemu dengan putri Min Ha Jung. Bit Na beberapa waktu lalu.”

“Lalu?”

“Dia bilang antara kamu dan ibunya, satu orang yang nyata dan satu orang palsu. Apakah kamu tahu apa artinya?”

“Aku tidak yakin,”

“Bit Na bermain permainan gores. Kupikir kamu ingin tahu.”

***

Bit Na mendapatkan pesan.

Aku mendengar sesuatu tentangmu. Apakah kamu ingat janji kita? Aku ada di pihakmu. Selalu.

Pesan itu dari Woo Kyung.

Saat Woo Kyung datang ke kantornya. Ia melihat Direktur Hanul Center sedang mengantar anak lelaki yang ada di episode pertama dengan banyak membungkuk pada orangtuanya. Lupaa dehh namanya sapa.

***

Soo Young dan Ji Hun mencari lembaran puisi yang dihadiahkan pada Ibu Seok Wo. Mereka sampai mencarinya di tumpukkan sampah.

“Apa hubungan hadiah penggemar dengan kecelakaan Mi Sun?” Tanya staf pada detektif yang lagi main di sampah.

“Kami sedang menyelidiki karena kami tidak tahu. Apakah kamu menyadari ada yang aneh tentang dia? misalnya, ada yang membuat komentar aneh selama acaranya atau menguntitnya?”

“Tidak ada komentar biasa di bidang ini.”

“Apakah ada yang menyerangnya mengenai kehidupan pribadinya? Seperti suami atau anak-anaknya?”

“Dia punya anak? Wahhh daebak.”

***

Duo detektif ini mengunjungi Mi Sun.

“Astagaa… kalian memberitahu mereka bahwa aku adalah seorang Ibu?”

“Bagaimana kami tahu itu rahasia?” Ucap Ji Hun.

“Apakah ada yang tahu kamu mengabaikan anak-anakmu?” Tanya Soo Young.

“Siapa yang bilang aku mengabaikan mereka?”

“Kamu tidak mengabaikan mereka?”

“Aku hanya tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuknya. Tangisannya membuatku takut.”

“Itu kelalaian.” Ucap Soo Young.

“Yakkk!!!”

“Nona Choi, kamu bicara tentang anak-anakmu dengan orang lain baru-baru ini? banyak hal terjadi. Anak sulungmumeninggal dalam kecelakaan mobil, dan yang kedua ditemukan dalam keadaan terlantar. Kamu meminta saran orang lain atau…”

“Sejak perceraianku, aku tidak pernah bicara tentang anak-anak. Aku tahu aku tidak pantas menjadi seorang ibu. Itu sebabnya aku tidak mau menjadi Ibu. Apa yang salah dengan itu?”

Ji Hun mendapatkan kabar bahwa pengemudi tabrak lari sudah tertangkap dari telpon.

***

Detektif bicara. “Dia belajar di LN. Dia ke korea untuk liburan, dan bekerja paruh waktu di perusahaan pemindahan. Kecelakaan itu terjadi saat dia sedang bekerja.”

“Bisakah aku bicara dengannya?”

***

Ji Hun masuk ke ruang interogasi. “Wanita itu. apakah terluka parah?”

“Cukup untuk membuatmu segera dipenjara. Kamu sedang belajar di luar negri? Sudah berapa lama kamu di sana?”

“Aku terakhir ke korea musim dingin lalu. Sudah sekitar satu tahun.”

“Kamu datang ke sini selama masa-masa itu?” lelaki itu menggeleng. “Kotoran kesedihan, adalah makanan kotoran. Kotoran kesedihan, adalah makanan kotoran.”

“Apa yang kamu lakukan?”

***

“Dia tidak ada hubungannya sama sekali?” Tanya Woo Kyung pada Ji Hun via telpon.

“kami memeriksa catatan imigrasi, dan keberadaannya sebelum kecelakaan itu. kami membuktikan bahwa dia tidak berada di dekat studio.”

“Aku hanya tidak percaya.”

“Itu disebut bias konfirmasi. Bagaimanapun, itu tidak berkaitan dengan kasus kami.”

***

Ji Hun mendapatkan telpon lagi. Ia pergi ke polisi lainnya.

“Dia meminta agar hasil tes DNA dia dan putrinya diumumkan.” Ucap polisi wanita pada Ji Hun.

“Untuk apa?”

“Dia membutuhkan dokumen itu untuk mendaftarkan anak itu sebagai putrinya.”

“Apa? Untuk mendaftarkannya sebagai putrinya? Tidak. Tiadak bisa. Kamu tidak bisa melakukannya.”

“Dia bilang hasilnya menunjukkan bahwa dia adalah ayah kandungnya.”

“Aku adalah penyelidik utama dan aku menolak. Tidak ada bukti. Kasusnya masih terbuka. Kamu tidak bisa memberikan salinannya, paham?”

***

Nahhh kini ahjussi yang marah. “Kenapa???” Tanyanya pada Ji Hun via telpon.

“Kamu dan hana secara hukum tidak berhubungan dan kamu tidak punya hak untuk mengakses informasi pribadi seperti DNA-nya.”

“Kalau begitu…”

“Jika informasinya bocor, aku juga akan dihukum.”

“Detektif, dengar baik-baik. Hana milikku. Dia darah dagingku. Apakah kamu tidak mengerti? Ini seseuatu yang diputuskan oleh kekuasaan yang lebih tinggi dan bajingan seperti kamu tidak bisa memisahkan kami. Lucu sekali. Aku tutup.”

Ji Hun marah dan ahjussi pun tertawa.

***

Teman Woo Kyung saat TK Pun menelpon Woo Kyung lagi.

“Aku tahu kenapa aku pikir gadis di lukisan itu kamu. tidak perlu dijelasakan. Aku mengirim surel. Periksa saja. kamu akan segera mendapatkannya.”

Surel akhirnya dibuka. Di dalamnya ada sebuah foto ulang tahun anak-anak.

Di dalam foto memang ada anak berbaju hijau.

“Hadiah… hadiah ulangtahun.” Ucap Woo Kyung. “Ommmaaa…”

Hadiah itu dari Ibu Woo Kyung.  Woo Kyung mencoba mengingat dan menangis.

Di depannya. Sudah ada si gadis kecil lagi.

“Kamu siapa?”

Bersambung…. klik di sini untuk kelanjutannya.

Komentar

Oh iyaa… saya dapat kabar bahwa rabu depan di stasiun TV yang ada drama ini *MBC akan menayangkan acara khusus. Jadi mungkin minggu depan nggak akan tayang pada hari rabu. Jadi kayaknya minggu depan Cuma 2 episode saja di hari kamis.

Aahh tapi nggak tahu juga. Kita lihat saja.

Drama ini sudah mulai masuk ke titik terang. Dugaan saya, Woo Kyung juga mengalami kekerasan saat kecil dan ia lupa akan itu. atau ingatannya dimanipulasi yang membuatnya dikira orang gila.

Untuk siapa pembunuhnya… masih blank banget yakkk??? Ini drama nggak bisa ketebak banget.

 

You May Also Like

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!