Sinopsis Drama Korea Children of Nobody Episode 17 Part 2

Sinopsis Drama Korea Children of Nobody Episode 17 Part 2 – Episode sebelumnya ada di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini.

Ji Hun berkata pada Soo Young di dalam mobil. “Kini kamu mengerti alasan Bit Na mencakar tangannya hingga berdarah? Aku makin tidak menyukai wanita itu. Min Ha Jung.”

***

Woo Kyung pergi ke catatan sipil.

“Ini pendaftaran sensus keluarga Ibu Anda. Ibunya adalah nenek kandung Anda.”

“Bolehkan aku tahu alamatnya sekarang?”

“Akan aku cari detailnya. Tunggu sebentar…. dia sudah meninggal. Dia meninggal tahun 2008.”

“Ada keluarga lain?”

“Anda punya Bibi. Ini… dia adiknya Ibu Anda.” Petugas memberikan lembaran kertas lagi.

“Bisa berikan aku alamatnya?”

“Dia bukan keluarga dekat Anda. Tidak bisa aku berikan alamatnya.”

“Setidaknya bisa beritahu aku apa dia masih hidup?”

“Aku tidak bisa bicara lagi jika Anda bukan keluarga dekat.”

***

Woo Kyung pun mencari kerabatnya di internet. Namun, ada Si Wan datang di kantornya.

“Kenapa Si Wan datang dan menemuiku?”

“Mereka bilang aku tidak perlu ke sini lagi.”

“Konselingmu sudah selesai?”

“Ya. ayah meminta direktur untuk segera menyelesaikannya.”

“Kamu pasti senang. Kamu tidak perlu mengalami pertemuan membosankan lagi.”

“Ya.”

“Cobalah akur dengan teman-temanmu, dan lakukan beberapa jenis olahraga. Makanlah makanan yang enak. Ya?”

Si Wang mengambil ponselnya. “Wahhh… Si Wan punya ponsel?”

“Beri aku nomor Anda.”

“Baiklah.” Woo Kyung pun memberikan nomornya.

Si Wan menunjuk pada lukisan gadis dengan baju hijau. “Itu putrimu?”

“Bukan. Kenapa?”

“Dia mirip dengan Anda.”

“Benarkah? Tidak pernah ada yang bilang begitu.”

“Kalian berdua mirip.”

***

Ibu menemui Eun Seo yang sedang bersama kekasih mantan suaminya Woo Kyung. Ada Eun Seo juga di sana. Tiba-tiba mantan suami Woo Kyung pun datang.

“Aku akan membawa Eun Seo keluar sebentar.” Ucap bekas pacarnya Ji Hun.

Kini Ibu ngobrol dengan mantan menantunya.

“Dia selalu membicarakan tentang teman ayahnya. Aku ingin bertemu dengan wanita itu langsung.”

“Ya.”

“Dia cantik. Dia juga telaten mengurus Eun Seo.”

“Ibu, kenapa Ibu kemari?”

“Kamu akan membiarkan Eun Seo Omma seperti itu? kamu akan membiarkannya padahal sudah tahu dia berhalusinasi?”

“Aku pikir dia sudah sembuh.”

“Kamu sangat tidak peka. Wajar saja kamu berselingkuh padahal sudah punya anak. Kenapa kamu tidak mencemaskan Eun Seo? Jika aku menjadi dirimu, aku tidak akan tidur nyenyak, karena Ibunya tidak stabil.”

“Woo Kyung bukan ibu yang tidak bertanggung jawab.”

“Dia memang bertanggung jawab, masalahnya adalah, terkadang pemikirannya teralihkan.”

“Sebenarnya apa yang ingin ibu katakan?”

“Bantulah Woo Kyung, agar dia kembali sadar. Hanya kamu yang bisa melakukan itu. jika perlu, aku rela memihakmu.”

***

Woo Kyung akhirnya menyerahkan berkas pada Ji Hun. “tidak banyak yang bisa kami lakukan untuk mencari seseorang. UU Data pribadi sangat ketat.”

“Aku harus melakukan apa pada situasi ini?”

“Kamu bisa menghubungi penyidik swasta atau… ini soal gadis kecil itu? yang bergaun hijau?”

“Aku ingin menanyai orang-orang di sekitarku, tapi tidak ada yang ingat soal masa kecilku. Ayahu sudah tiada, ibuku yang sekarang ibu tiri, dan adikku…”

“Akan aku usahakan.”

“Terima kasih banyak. Aku banyak menghabiskan waktumu.”

“Soal Min Ha Jung, kalian berdua menjadi menjauh karena kamu mencurigainya atas penyiksaan anak. Benarkah itu?”

“Siapa bilang?”

“Bit Na,”

***

Bit Na pulang sekolah dan mencari Ibunya. Ibunya sedang duduk dan melamun.

“Kamu sudah pulang?”

“Kenapa gelap-gelapan?”

“Ibu sakit kepala. Kamu punya laptop bukan? Pinjamkan kepada Ibu.”

“Punya Ibu kemana?”

“Laptop Ibu sedang diperbaiki.”

Bit Na mengambil laptop dari dalam tasnya dan diberikan pada Min Ha Jung.

***

Ha Jung mengirim pesan.

Polisi membawa laptop dan ponselku, tidak apa-apakah?

Tolong jawab aku. Aku gelisah sekali.

Kamu sudah mengikuti petunjuk saat masuk ke situs ini?

Tentu saja.

Polisi tidak bisa menemukan apapun.

Sungguh?

Jangan cemas, meski mencarinya, tidak ada yang bisa ditemukan.

Min Ha Jung nampak lega. Dan Bit Na memanggilnya dari belakang.

“Ada apa?”Tanya Min Ha Jung.

“Sudah bicara pada tutorku?”

“Ya. ibu memberikan ponselnya dan melarangnya untuk kembali lagi.”

Tutor itu tidak bersalah. Adiknya belajar di LN, jadi aku memohon kepadanya untuk meminjamkan ponsel adiknya. Dia sudah menolak, tapi aku memaksa. Omma, dia menjelaskan segalanya agar pelajaran mudah dimengerti. Tidak ada yang mengajar sepertinya. Ibu lihat sendiri nilai math-ku naik.”

“Kamu mau bilang apa?”

“Biarkan dia mengajariku lagi.”

“Bagaimana ibu tahu kamu tidak akan membuat onar lagi?”

“Aku bersumpah. Aku akan belajar seakan-akan hidupku bergantung pada hal itu.”

Min Ha Jung memberikan laptopnya lagi. “Akan Ibu pikirkan.”

***

Eun Seo bermain dengan Woo Kyung.

“Ahh kamu punya boneka beruang baru?”

“Cantik bukan?ahjumma mendapatkannya dari mensin capit boneka.”

“Ahjumma? Kamu menemuinya hari ini?”

“Ya. nenek membawaku ke rumah ayah tadi. Aku juga bertemu dengan ayah.”

***

Woo Kyung pun menelpon Ibunya.

“Eun Seo terus memohon dan Ibu tidak bisa menolak.”

“Tetap saja.kenapa Ibu ke sana? Kenapa ibu melakukan itu?”

“Ibu harus bagaimana jika anak itu terus merengek? Pikirmu mudah mengurus anak seusia Ibu?”

“Tetap saja itu salah.”

“kenapa Eun Seo terus menanyakan wanita itu dan bukan kamu? jangan menyalahkan orang lain. jika memperhatikannya dengan layak, hal ini tidak akan terjadi.” IBUNYAAAA JAHARAAAAAAA….

Woo Kyung pun menangis usai mendengar kalimat Ibu Tiri Jaharanya.

***

Kwon berkata…. “Ahh… aku sudah memeriksa laptop dan ponsel Min Ha Jung. Tidak ada apa-apa.”

“Apa maksudnya?” Tanya Ji Hun.

“Keduanya jarang digunakan. Ponselnya hanya dipakai menelpon, mengirim sms dan mengambil foto. Tidak ada SNS, banking, atau olshop.”

“Dia bukan pengguna benda elektronik?”

“Mungkin saja begitu. atau dia benci benda digital. Penggunananya hanya sedikit, tidak ada yang bisa dicurigai. Karena itulah tidak ada isinya.”

“Ada situs yang sering dia kunjungi?” Tanya Soo Young.

“Sebentar… beberapa grup kesejahteraan anak, beberapa blog tentang mode dan kecantikan. Dia hanya membaca. Tidak pernah mengunggah apapun. Dia juga mengunjungi beberapa situs mode LN. Ada satu situs yang mencolok.mau lihat???”

Soo Young dan Ji Hun pun mendekat.

“Kenapa penuh warna sekali?”

“Untuk orang-orang yang suka film jagal murahan, film horor. Bukankah ini menarik? Usia dan jenis kelamin hanya prasangka.” Ucap Kwon.

“Anaknya adalah murid terbaik, sementara riwayat pencariannya adalah kejahatan dan kekacauan. Dia juga menyukai film jagal. Aku tidak bisa menebaknya.”

“Dia bukan sebarang orang.” Ucap Soo Young.

“Dia menarik. Aku menyukai wanita seperti bunglon.” Ucap Kwon yang ditabok oleh Ji Hun.

***

“Seharusnya beri tahu aku jika kamu hendak membawanya dua hari lagi. Kenapa melakukan ini sekarang?” Woo Kyung marah pada mantan suaminya.

“Aku sudah bilang. Memang aku mengarangnya?”

“Kapan kita pernah bicara?”

“Aku mengambil cuti untuk liburan,  jadi aku membawa Eun Seo untuk…. aku sudah mengirim SMS.”

“Aku tidak membacanya.”

“Kamu memikirkan apa belakangan? Kamu sungguh masih mencari anak itu?”

“Kubilang tidak. Ibuku bilang begitu?”

“Woo Kyung, aku bersikap enggan lebih kejam daripada seharusnya. Aku tidak mau jadi orang jahat.”

“Lantas jadilah orang yang layak, apa yang kamu cemaskan?”

“Jika kamu terus begini, tidak ada pilihan bagiku untuk mengambil Eun Seo darimu?”

***

Woo Kung melipat kertas. Ia mengingat kalimat Ibu dan mantan suaminya yang sama-sama jahat kepadanya.

Bersambung. klik di sini kelanjutannya.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!